METODE PENELITIAN
PENTINGNYA TUJUAN PENELITIAN DAN CARA MERUMUSKAN TUJUAN PENELITIAN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK V
HILDA SILVIANA
JUMRAH
FITRIANI
NURHIDAYAH YUSUF
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI KEBIDANAN
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah swt. Karna atas berkah dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kita kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari lembah kehinaan menuju lembah kemuliaan.
Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata Metode Penelitian Kesehatan oleh dosen yang bersangkutan. Dimana di dalam makalah ini akan dijelaskan pentingnya tujuan penelitian dan cara merumuskan tujuan penelitian.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing dalam hal ini dosen mata kuliah Metode Penelitian Kesehatan yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini, begitu juga dengan teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan kami memohon maaf karena kita sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Moga makalah ini dapat bermamfaat bagi para pembaca.
Makassar, 11 Oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... .. i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 2
A. Tujuan dan Lingkup Penelitian ……………......................... 2
B. Tujuan Penelitian …………………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian………………. 5
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian. Penelitian tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian atau evaluator dari pihak sponsor pemberi dana. Untuk memperlancar evaluasi atau kajian, penelitian perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator). Dalam makalah ini ini hanya format susunan isi yang dibahas, sedangkan untuk format pengetikan dan pengesahan silahkan mengacu pada pedoman yang berlaku.
Untuk membahas format susunan isi penelitian, pertama dibahas unsure-unsur penelitian beserta keterkaitan antar unsur tersebut. Bahasan selanjutnya menyangkut tiap unsur, tetapi dibahas secara singkat dan dalam keterkaitannya dengan unsur - unsur lainnya. Bahasan yang lebih panjang lebar dan terfokus hanya pada unsur-unsur yang dianggap terpenting diberikan pada bab-bab tersendiri.
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yg ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah peneltitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Yang selanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tujuan dan Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian berkaitan dengan kedudukan permasalahan penelitian dalam khazanah ilmu pengetahuan (yang tercermin dalam tinjauan pustaka). Kedudukan permasalahan dilihat dari pandangan tertentu mempunyai lima macam kemungkinan, yaitu; ekplorasi (masih “meraba-raba”), deskripsi (menjelaskan lebih lanjut), eksplanasi (mengkonfirmasikan teori), prediksi (menjelaskan hubungan sebab-akibat), dan aksi (aplikasi ke tindakan). Pandangan yang lain (Castetter dan Heisler, 1984: 9) membedakan tujuan penelitian (purpose of study) menjadi sembilan, yaitu:
1) mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
2) meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
3) menguji validitas suatu teori;
4) menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada;
5) memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan;
6) memperbaiki metodologi yang keliru;
7) memperbaiki interpretasi yang keliru;
8) mengatasi kesulitan dalam praktek;
9) memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa).
Seringkali untuk mencapai tujuan memerlukan waktu yang “terlalu” lama atau memerlukan tenaga yang “terlalu” besar. Agar penelitian dapat dikelola dengan baik, maka perlu dilakukan pembatasan terhadap pencapaian tujuan. Pembatasan tersebut dilakukan dengan membatasi lingkup penelitian. Pernyataan batasan lingkup ini juga berfungsi untuk lebih mempertajam rumusan permasalahan.
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yg ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah peneltitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dlm penelitian. Merupakan rincian dari Tujuan umum penelitian.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan pokok penelitian sosial adalah menerangkan fenomena sosial. Dalam usahanya memahami fenomena itu seringkali peneliti menghubungkan fenomena tersebut dengan fenomena lain. Misalnya, fenomena pemakaian kontrasepsi modern dihubungkan dengan fenomena perbedaan kelas sosial,fenomena perpindahan penduduk dihubungkan dengan fenomena perbedaan upah, dan fenomena perbedaan prestasi belajar murid dengan fenomena lingkungan keluarga.
Dalam peenelitian tentang pemakaian kontrasepsi modern peneliti mungkin tertarik menelaah fenomena perbedaan tingkat pemakaian pada dua atau tiga kelas ekonomi. Pertanyaan yang hendak dijawab peneliti misalnya : Apakah perbedaan tingkat pemakaian tersebut disebabkan oleh keanggotaan responden dalam kelas ekonomi yang berbeda?
Untuk menjawab pertanyaan ini peneliti mengumpulkan data tentang tingkat pemakaian kontrasepsi pada kelas ekonomi atas, menengah, dan rendah. Bila tingkat pemakaian kontrasepsi secara konsisten berbeda pada tiga kelas yang diteliti maka dari observasi ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pemakaian kontrasepsi modern dan kelas sosial ekonomi. Dengan kata lain, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelas sosial ekonomi adalah salah satu determinan (faktor penentu) tingkat pemakaian kontrasepsi.
Dari uraian diatas Nampak bahwa dalam penelitian seorang peneliti melakukan dua hal yaitu : pertama, dia menyederhanakan hubungan antar fenomena sosial yang ditelitinya dan hanya memandang hubungan tersebut sebagai hubungan antara dua variable atau lebih ; dan, kedua, peneliti menganggap bahwa hubungan tersebut hanya satu arah. Dengan kata lain, satu variable hanya dipengaruhi oleh satu variabel atau lebih. Dalam penelitian tentang pemakaian kontrasepsi diatas kita ambil postulat bahwa pemakaian kontrasepsi dipengaruhi oleh kelas sosial suami-istri. Hubungan yang sebaliknya dipandang tidak mungkin karena status sosial-ekonomi suami-istri tak ditentukan oleh apakah mereka memakai atau tidak kontrasepsi.
Hubungan satu-arah seperti ini disebut hubungan tidak simetris atau asimetris. Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe hubungan yang lain, yaitu : hubungan simetris dan hubungan resiprokal (timbal balik). Namun demikian yang paling sering diteliti adalah hubungan asimetris.
Bentuk hubungan asimetris yang paling sederhana adalah hubungan antara dua variabel, yaitu satu variabel terpengaruh ( dependent variable ) dan satu variabel pengaruh ( independent variable ). Dalam penelitian sesungguhnya hubungan seperti ini jarang ditemui karena fenomena sosial biasanya mempunyai hubungan yang kompleks dengan berbagai fenomena lainnya. Dengan demikian suatu penelitian sosial biasanya merupakan usaha untuk meneliti hubungan yang kompleks antara beberapa variabel.
Untuk menelaah hubungan antara fenomena diatas seorang peneliti terikat pada sejumlah peraturan atau bahasa ilmiah yang merupakan bahasa yang diterima dan digunakan oleh para sarjana dalam satu disiplin ilmu. Bahasa ilmiah ini berbeda dari bahasa yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dan dipakai oleh para sarjana untuk menggambarkan fenomena serta hubungan yang menarik perhatiannya. Bahasa ilmiah ini disebut unsur-unsur penelitian dan terdiri atas : konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesa, dan definisi operasional.
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian.
• Tujuan penelitian adalah pernyataan-pernyataan harapan yang ingin dicapai atau diketahui melalui penelitian.
• Tujuan penelitian harus konsisten masalah penelitian
• Kegunaan penelitian adalah manfaat dari hasil penelitian berupa informasi, data, dan koefisien dari penelitian tersebut bagi berbagai pihak seperti pemerintah, sponsor penelitian, perkembangan ilmu dan penelitian, dan kepentingan masyarakat pada umumnya.
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yg akan dihasilkan melalui penelitian.
Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak
Tujuan khusus penelitian
• Merupakan pernyatan dalam bentuk kongkrit dan dapat diukur
• Berupa uraian atau langkah-2 untuk mencapai tujuan umum penelitian
• Tujuan khusus berkaitan dgn masalah penelitian & menunjukkan variabel yg akan diteliti
• Boleh dalam kalimat aktif (mengetahui, menilai, membuktikan, mendeskripsikan, dsb.) maupun pasif (diketahuinya, dsb.)
Jenis tujuan penelitian
1. Mendapatkan informasi IPTEK tertentu
2. Mengembangkan metode/ alat/ teori/ konsep baru yangg lebih efektif/ efisien dibanding yang ada
3. Menilai factor-faktor yang berhubungan/ berpengaruh terhadap suatu kejadian
4. Mengevaluasi program, kegiatan atau menjelas kan fakta terkait dgn peraturan/ prosedur
5. Membandingkan efektivitas/ efisiensi biaya pengobatan 2 kelompok atau lebih responden
Merumuskan tujuan
Tujuan penelitian dinyatakan dalam/dengan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif)
Tujuan lebih spesifik atau kongkrit dibandingkan dengan perumusan masalah yang masih bersifat abstrak
HUBUNGAN MASALAH, TUJUAN DAN KESIMPULAN
Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi “sentral” keterkaitan
unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan permasalahan, (b) tinjauan pustaka, dan (c) cara penelitian. Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian, sedangkan tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu pengetahuan, dan cara (metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan penelitian. Karena ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut..
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yg ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah peneltitian saling terkait.
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yg akan dihasilkan melalui penelitian.
Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak
Merumuskan tujuan
Tujuan penelitian dinyatakan dalam/dengan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif)
Tujuan lebih spesifik atau kongkrit dibandingkan dengan perumusan masalah yang masih bersifat abstrak
B. SARAN
Bagi para pembaca yang ingin mengetahui secara pasti mengenai cara merumuskan tujuann penelitian, diharapkan dapat membuat rumusan masalah secara tepat karena hal itu sangat berkaitan untuk menyusun tujuan
Bagi para calon peneliti dan mahasiswa, agar lebih bisa mendalami cara membuat rumusan tujuan dengan tepa agar dalam penyusunan karya tulis nanti dapat tertolong dan lebih memudahkan agar proses penelitian dapt berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha. 2003. Metode Penelitian. Edisi II. Jakarta : PT Universitas Terbuka
Singarimbun, Masri. 1988. Metode Penelitian Survey. Cetakan kesembilan. Jakarta : PT Media Pratama
Anonym. 2009. http://menulisproposal.blogspot.com/2009/05/merumuskan-tujuan-penelitian.html diakses pada tanggal 10 Oktober 2010
Amirin, Tatang M. 1986. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek. Yogyakarta : Penerbit Rineka Cipta
BERHUBUNG SEKARANG SEDANG MUSIM PENDAFTARAN CPNS 2013, SELAIN INFO TENTANG KEBIDANAN, BLOG INI JUGA MENYEDIAKAN SEDIKIT INFO TENTANG CPNS 2013
Rabu, 15 Desember 2010
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
OLEH :
Na’imu Mawaddah 70400008042
Zaidah Z 70400008055
Sitti Khadijah 70400008025
Israwati Rajuddin 70400008015
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami pajatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan, kesempatan dan kemauan hingga dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini. Sholawat dan taslim tak lupa kami panjatkan pada junjungan nabi besar Muhammad SAW, nabi yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang yang dihiasi dengan iman dan islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu menyelesaikan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih.
Makassar, 11 oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HAL UTAMA……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………. 1
BAB II Pembahasan ………………………………………………………. 2
A. Pengertian Penelitian …………………………………………….. 2
B. Tujuan Penelitian ……………………………………..…………...3
C. Ruang Lingkup Penelitian Kebidanan …………………………….4
D. Implikasi Penelitian dan Ilmu Pengetahuan serta Kaitannya dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi………………….6
BAB III Penutup …………………………………………………………….8
A. Kesimpulan ………………………………………………….……..8
B. Saran ………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak kita jumpai mahasiswa yang tengah mengajukan usulan atau proposal penelitiannya sering mengeluh akibat mereka harus berkali-kali memperbaiki usulannya itu, sebelum di anggap memadai oleh pembimbingnya. Seorang yang ditunjuk sebagai pembimbing oleh fakultas atau universitas biasanya telah mneguasai pengetahuan tentang metodologi penelitian atau paling tidak ia sudah berpengalaman dengan seringnya menggunakan kaidah berfikir ilmiah dalam melakukan penelitian di dunia pekerjaannya. Oleh karena itu, jika usulan skripsi atau proposal mahasiswa sering dikembalikan, mungkin saja, usulan tersebut di anggap oleh pembimbingnya belum cukup untuk disebut sebagai penelitian ilmiah. Selain itu, seorang pembimbing pada akhirnya turut bertanggung jawab juga terhadap kualitas penelitian mahasiswa.
Bagi mahasiswa , pada umumnya seseorang dikatakan lulus sebagai sarjana apabila ia lulus dalam ujian skripsi yang merupakan laporan hasil penelitiannya. Apakah yang dimaksud dengan penelitian?, secara umum, penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah. Kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacu pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan “metode Ilmiah “.
Suatu tulisan berjenis penelitian harus berbeda dengan tulisan bentuk lainnya. Suatu penelitian paling tidak harus memuat unsur-unsur berpikir ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh john dewey, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah, bila perlu mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi, bukti, atau data yang logis untuk dianalisis dan diakhiri dengan suatu kesimpulan berikut implikasinya. Itulah sebabnya, mengapa tulisan yang disebut penelitian akan berbeda dengan sebuah laporan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENELITIAN
Pengertian atau research merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya tulis yang berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh sebagai hasil kajaian kepustakaan maupun penelitian lapangan ( klinik dan laboratorium ), dilakukan dari penemuan masalah untuk di analisis atau di olah agar menghasilkan suatu kesimpulan. Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang membahas masalah kebidanan yang timbul berdasarkan teori-teori ilmiah dan kenyataan objektif sehingga dapat di buat suatu analisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang benar dalam menjawab masalah yang dibahas.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)
1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3. Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata
4. Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain
5. Dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis (1985). Karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bersifat kritis dan analisis. Suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah.
2. Bersifat logika. Suatu metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat objektif. Metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontohkan oleh ilmuan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
4. Bersifat konseptual dan teoretis. Metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep dan stuktur teori yang jelas, agar hasil dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
5. Bersifat empiris. Metode yang dipakai berdasarkan pada kenyataan / fakta dilapangan.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yang akan dihasilkan melalui penelitian. Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak.
Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah ada , serta adanya fakta dan temuan-temuan baru sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
Tujuan khususnya adalah :
1. Ingin membuktikan teori-teori yang ada
Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak peneliti dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian atau teori yang telah ada masih cukup relevan dengan keadaan saat ini, untuk itu seorang peneliti dapat membuktikannya dengan penelitian.
2. Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yang baru
Tujuan ini dilaksanakan karena adanya tuntutan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada. Penemuan teori atau produk yang baru akan memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Selain produk atau teori, penemuan juga dapat berupa cara, tekhnik atau hasil ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupannya.
3. Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
Tujuan penelitian ini menitikberatkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi melalui perkembangan hasil penelitian yang sudah ada akan dapat mengembangkan apa yang sudah diteliti, seperti penelitian rekayasa.
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN KEBIDANAN
1. Kehamilan
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang membahas tentang berbagai masalah-masalah kehamilan, seperti perubahan-perubahan fisiologis atau psikologis yang terjadi selama kehamilan, dampak perubahan tersebut pada ibu atau keluarga serta masalah lain seperti adanya masalah perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum, nyeri perut bawah, nyeri kepala, gerakan janin tidak terasa, status gizi ibu hamil, dan lain-lain.
2. Persalinan
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah-masalah yang terjadi dalam proses persalinan, seperti cacat atau tidaknya proses persalinan ( kala I,II,III,IV ), dan tekhnik-tekhnik yang tepat dalam membantu proses persalinan
3. Nifas (pascapersalinan )
Lingkup ini membahas berbagai masalah dalam nifas, seperti masalah proses laktasi dan menyusui , respons orang tua terhadap bayi baru lahir, perubahan fisiologi dan patologi setelah masa nifas, kebutuhan masa nifas, berbagai masalah yang sering terjadi seperti nyeri, infeksi, perawatan payudara, peribeum, senam nifas, dan lain-lain.
4. Patologi kebidanan
Lingkup ini membahas berbagai masalah patologi kebidanan seperti adanya penyakit pada masa kehamilan atau persalinan antara lain ibu hamil, dengan penyakit tuberkolosis paru, gagal ginjal, hipertensi, diabetes, asma, atau penyakit infeksi seperti sipilis, toksoplasmosis, hepatitis, atau penyulit lain seperti anemia kehamilan, hiperemesis abortus, molahidatidosa, preeklamsia, solusio plasenta, plesenta previa, letak lintang dan bendungan ASI.
5. Kebidanan komunitas
Lingkup ini membahas berbagai masalah kebidanan di komunitas, seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, bayi berat lahir rendah, tingkat kesuburan, pertolongan persalinan, oleh nonkesehatann, perilaku social budaya yang berpengaruh pada masalah kebidanan, dan penyakit menular seksual.
6. Neonatus, bayi dan balita
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah pada neonatus, bayi dan anak balita antaranya adaptasi bayi batu lahir, adanya infeksi, rawat gabung, tumbuh kembang, serta masalah lain, seperti trauma lahir, dan berbagai penyakit pada bayi seperti bercak mongol, ikterik, diare, dan infeksi.
7. Keluarga berencana
Lingkup ini membahas masalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan keluarga berencana mulai dari efektivitas penggunaan KB, dampak, cara/ metode, konseling, dan lain-lain.
8. Kesehatan reproduksi
Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, seperti infertilitas, penyakit menular seksual, gangguan haid, aborsi dan penyakit keganasan, kekerasan, pemerkosaan, pelecehan seksual,single parent, perkawinan usia muda, penyalahgunaan narkoba, pekerja seks komersial dan lain-lain.
D. IMPLIKASI PENELITIAN DAN ILMU PENGETAHUAN SERTA KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN IPTEK
Pada dasarnya perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan penelitian demikian juga sebaliknya, karena keduanya saling berkaitan. Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari penelitian terbaru, ini dapat dilihat dengan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Contohnya ilmu-ilmu alam yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris yang bertujuan mempelajari tentang adanya alam semesta. Berkat adanya penelitian yang kontinu, saat ini telah berkembang menjadi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu fisika, kimia, kedokteran, geologi dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa setiap detik akan selalu berkembang ilmu-ilmu baru.
Hal yang sama juga terjadi pada ilmusosial yang sebelumnya melakukan pendekatan secara empiris dan normative dengan mempelajari hubungan antara manusia. Kini, melalui penelitian, ilmu sosial tlah berkembang menjadi banyak cabang, seperti ilmu politik, sosiologa, ekonomi, antroplogi, psikologi, dan masih banyak cabang ilmu sosial yang lain. slain dua abang ilmu tersebut, terdapat pula pengethuan budaya yang perkembangannya menggunakan pendekatan normatif. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari pengaruh peristiwa terhadap budaya yang telah ada, sehingga pengetahuan budaya ini, melalui penelitian dapat berkembang menjadi berbagai ilmu seperti falsafah, hukum, sastra, music, seni,dan lain sebagainya.
Cabang ilmu yang lebih khusus, akan memungkinkan perkembanagan teknologi menjadi selalu dan terjadi sangat cepat. Semuanya itu merupakan bagian penerapan adanya penelitian. Semuanya karena manusia memiliki akal yang telah dianugrahi oleh ALLAH Swt., sehingga dengan akal yang dimilikinya tersebut manusia dapatmemikirkan apa-apa dan mencari jawaban atas berbagai fenomena yang ada di langit dan di bumi.
Hasil suatu riset disebut penemuan (findings) yang berbentuk kesimpulan dan rekomendasi. Hal ini berarti hasil tersebut akan berguna bagi berbagai pihak (Abisujak, 1981):
1. Bagi ilmu pengetahuan sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pengetahuan.
2. Bagi orang-orang yang berminat untuk menerapkan hasil-hasil yang telah dirumuskan untuk maksud pelayanan/operasional atau perencanaan suatu program.
3. Bagi orang-orang yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama dengan populasi atau objek lain atau penelitian lanjutan.
Oleh karena itu suatu karya riset harus memenuhi kriteria berikut, yaitu: jelas, terbuka, jujur dan sistematik, atau dengan perkataan lain dapat dilaksanakan kembali oleh orang lain dengan cara-cara yang sama (reproducable), kecuali riset yang bersifat rahasia. Landasan riset pada dasarnya ialah ilmu pengetahuan (science), dan ilmu pengetahuan itu sendiri dikembangkan melalui riset. Jadi, terdapat kaitan yang erat antara riset dan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
• Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
• Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
• Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yang akan dihasilkan melalui penelitian. Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak.
• Ruang lingkup penelitian kebidanan diantaranya kehamilan, persalinan, nifas ( pasca persalinan ), patologi kebidanan, kebidanan komunitas, neonatus bayi dan balita, keluarga berencana, kesehatan reproduksi,
• Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari penelitian terbaru, ini dapat dilihat dengan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Contohnya ilmu-ilmu alam yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris yang bertujuan mempelajari tentang adanya alam semesta.
B. SARAN
Dalam makalah ini dijelaskan beberapa pengertian penelitian, tujuan dari penelitian, ruang lingkup kebidanan serta implikasi penelitian dan ilmu pengetahuan dan kaitannya dengan perkembangan iptek. Dan kami dari penulis sangat menyarankan kepada seluruh mahasiswa agar dapat memahami semua hal yang berkaitan dengan penelitian meskipun dari makalah yang sederhana ini. Sehingga diharapkan bagi mahasiswa yang sedang menulis skripsi / KTI khususnya dapat lebih mudah dan terbantu dalam penyelesaian penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M.Toha,dkk. 2007. Metode Penelitian, Jakarta : universitas terbuka
Effendi, Sofran. 1988. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Media Pratama
Hidayat, A.Aziz Alimul.2009.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis data cetakan ketiga, Jakarta : Salemba Medika
Singke, Mustarin. 2008. Metode Penelitian Praktek. Makassar : CV. Berkah Utami
Subana, H.M. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : CV. Pustaka Setia
OLEH :
Na’imu Mawaddah 70400008042
Zaidah Z 70400008055
Sitti Khadijah 70400008025
Israwati Rajuddin 70400008015
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami pajatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan, kesempatan dan kemauan hingga dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini. Sholawat dan taslim tak lupa kami panjatkan pada junjungan nabi besar Muhammad SAW, nabi yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang yang dihiasi dengan iman dan islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu menyelesaikan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih.
Makassar, 11 oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HAL UTAMA……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………. 1
BAB II Pembahasan ………………………………………………………. 2
A. Pengertian Penelitian …………………………………………….. 2
B. Tujuan Penelitian ……………………………………..…………...3
C. Ruang Lingkup Penelitian Kebidanan …………………………….4
D. Implikasi Penelitian dan Ilmu Pengetahuan serta Kaitannya dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi………………….6
BAB III Penutup …………………………………………………………….8
A. Kesimpulan ………………………………………………….……..8
B. Saran ………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak kita jumpai mahasiswa yang tengah mengajukan usulan atau proposal penelitiannya sering mengeluh akibat mereka harus berkali-kali memperbaiki usulannya itu, sebelum di anggap memadai oleh pembimbingnya. Seorang yang ditunjuk sebagai pembimbing oleh fakultas atau universitas biasanya telah mneguasai pengetahuan tentang metodologi penelitian atau paling tidak ia sudah berpengalaman dengan seringnya menggunakan kaidah berfikir ilmiah dalam melakukan penelitian di dunia pekerjaannya. Oleh karena itu, jika usulan skripsi atau proposal mahasiswa sering dikembalikan, mungkin saja, usulan tersebut di anggap oleh pembimbingnya belum cukup untuk disebut sebagai penelitian ilmiah. Selain itu, seorang pembimbing pada akhirnya turut bertanggung jawab juga terhadap kualitas penelitian mahasiswa.
Bagi mahasiswa , pada umumnya seseorang dikatakan lulus sebagai sarjana apabila ia lulus dalam ujian skripsi yang merupakan laporan hasil penelitiannya. Apakah yang dimaksud dengan penelitian?, secara umum, penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah. Kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacu pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan “metode Ilmiah “.
Suatu tulisan berjenis penelitian harus berbeda dengan tulisan bentuk lainnya. Suatu penelitian paling tidak harus memuat unsur-unsur berpikir ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh john dewey, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah, bila perlu mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi, bukti, atau data yang logis untuk dianalisis dan diakhiri dengan suatu kesimpulan berikut implikasinya. Itulah sebabnya, mengapa tulisan yang disebut penelitian akan berbeda dengan sebuah laporan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENELITIAN
Pengertian atau research merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya tulis yang berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh sebagai hasil kajaian kepustakaan maupun penelitian lapangan ( klinik dan laboratorium ), dilakukan dari penemuan masalah untuk di analisis atau di olah agar menghasilkan suatu kesimpulan. Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang membahas masalah kebidanan yang timbul berdasarkan teori-teori ilmiah dan kenyataan objektif sehingga dapat di buat suatu analisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang benar dalam menjawab masalah yang dibahas.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)
1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3. Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata
4. Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain
5. Dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis (1985). Karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bersifat kritis dan analisis. Suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah.
2. Bersifat logika. Suatu metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat objektif. Metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontohkan oleh ilmuan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
4. Bersifat konseptual dan teoretis. Metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep dan stuktur teori yang jelas, agar hasil dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
5. Bersifat empiris. Metode yang dipakai berdasarkan pada kenyataan / fakta dilapangan.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yang akan dihasilkan melalui penelitian. Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak.
Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah ada , serta adanya fakta dan temuan-temuan baru sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
Tujuan khususnya adalah :
1. Ingin membuktikan teori-teori yang ada
Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak peneliti dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian atau teori yang telah ada masih cukup relevan dengan keadaan saat ini, untuk itu seorang peneliti dapat membuktikannya dengan penelitian.
2. Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yang baru
Tujuan ini dilaksanakan karena adanya tuntutan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada. Penemuan teori atau produk yang baru akan memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Selain produk atau teori, penemuan juga dapat berupa cara, tekhnik atau hasil ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupannya.
3. Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
Tujuan penelitian ini menitikberatkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi melalui perkembangan hasil penelitian yang sudah ada akan dapat mengembangkan apa yang sudah diteliti, seperti penelitian rekayasa.
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN KEBIDANAN
1. Kehamilan
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang membahas tentang berbagai masalah-masalah kehamilan, seperti perubahan-perubahan fisiologis atau psikologis yang terjadi selama kehamilan, dampak perubahan tersebut pada ibu atau keluarga serta masalah lain seperti adanya masalah perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum, nyeri perut bawah, nyeri kepala, gerakan janin tidak terasa, status gizi ibu hamil, dan lain-lain.
2. Persalinan
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah-masalah yang terjadi dalam proses persalinan, seperti cacat atau tidaknya proses persalinan ( kala I,II,III,IV ), dan tekhnik-tekhnik yang tepat dalam membantu proses persalinan
3. Nifas (pascapersalinan )
Lingkup ini membahas berbagai masalah dalam nifas, seperti masalah proses laktasi dan menyusui , respons orang tua terhadap bayi baru lahir, perubahan fisiologi dan patologi setelah masa nifas, kebutuhan masa nifas, berbagai masalah yang sering terjadi seperti nyeri, infeksi, perawatan payudara, peribeum, senam nifas, dan lain-lain.
4. Patologi kebidanan
Lingkup ini membahas berbagai masalah patologi kebidanan seperti adanya penyakit pada masa kehamilan atau persalinan antara lain ibu hamil, dengan penyakit tuberkolosis paru, gagal ginjal, hipertensi, diabetes, asma, atau penyakit infeksi seperti sipilis, toksoplasmosis, hepatitis, atau penyulit lain seperti anemia kehamilan, hiperemesis abortus, molahidatidosa, preeklamsia, solusio plasenta, plesenta previa, letak lintang dan bendungan ASI.
5. Kebidanan komunitas
Lingkup ini membahas berbagai masalah kebidanan di komunitas, seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, bayi berat lahir rendah, tingkat kesuburan, pertolongan persalinan, oleh nonkesehatann, perilaku social budaya yang berpengaruh pada masalah kebidanan, dan penyakit menular seksual.
6. Neonatus, bayi dan balita
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah pada neonatus, bayi dan anak balita antaranya adaptasi bayi batu lahir, adanya infeksi, rawat gabung, tumbuh kembang, serta masalah lain, seperti trauma lahir, dan berbagai penyakit pada bayi seperti bercak mongol, ikterik, diare, dan infeksi.
7. Keluarga berencana
Lingkup ini membahas masalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan keluarga berencana mulai dari efektivitas penggunaan KB, dampak, cara/ metode, konseling, dan lain-lain.
8. Kesehatan reproduksi
Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, seperti infertilitas, penyakit menular seksual, gangguan haid, aborsi dan penyakit keganasan, kekerasan, pemerkosaan, pelecehan seksual,single parent, perkawinan usia muda, penyalahgunaan narkoba, pekerja seks komersial dan lain-lain.
D. IMPLIKASI PENELITIAN DAN ILMU PENGETAHUAN SERTA KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN IPTEK
Pada dasarnya perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan penelitian demikian juga sebaliknya, karena keduanya saling berkaitan. Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari penelitian terbaru, ini dapat dilihat dengan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Contohnya ilmu-ilmu alam yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris yang bertujuan mempelajari tentang adanya alam semesta. Berkat adanya penelitian yang kontinu, saat ini telah berkembang menjadi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu fisika, kimia, kedokteran, geologi dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa setiap detik akan selalu berkembang ilmu-ilmu baru.
Hal yang sama juga terjadi pada ilmusosial yang sebelumnya melakukan pendekatan secara empiris dan normative dengan mempelajari hubungan antara manusia. Kini, melalui penelitian, ilmu sosial tlah berkembang menjadi banyak cabang, seperti ilmu politik, sosiologa, ekonomi, antroplogi, psikologi, dan masih banyak cabang ilmu sosial yang lain. slain dua abang ilmu tersebut, terdapat pula pengethuan budaya yang perkembangannya menggunakan pendekatan normatif. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari pengaruh peristiwa terhadap budaya yang telah ada, sehingga pengetahuan budaya ini, melalui penelitian dapat berkembang menjadi berbagai ilmu seperti falsafah, hukum, sastra, music, seni,dan lain sebagainya.
Cabang ilmu yang lebih khusus, akan memungkinkan perkembanagan teknologi menjadi selalu dan terjadi sangat cepat. Semuanya itu merupakan bagian penerapan adanya penelitian. Semuanya karena manusia memiliki akal yang telah dianugrahi oleh ALLAH Swt., sehingga dengan akal yang dimilikinya tersebut manusia dapatmemikirkan apa-apa dan mencari jawaban atas berbagai fenomena yang ada di langit dan di bumi.
Hasil suatu riset disebut penemuan (findings) yang berbentuk kesimpulan dan rekomendasi. Hal ini berarti hasil tersebut akan berguna bagi berbagai pihak (Abisujak, 1981):
1. Bagi ilmu pengetahuan sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pengetahuan.
2. Bagi orang-orang yang berminat untuk menerapkan hasil-hasil yang telah dirumuskan untuk maksud pelayanan/operasional atau perencanaan suatu program.
3. Bagi orang-orang yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama dengan populasi atau objek lain atau penelitian lanjutan.
Oleh karena itu suatu karya riset harus memenuhi kriteria berikut, yaitu: jelas, terbuka, jujur dan sistematik, atau dengan perkataan lain dapat dilaksanakan kembali oleh orang lain dengan cara-cara yang sama (reproducable), kecuali riset yang bersifat rahasia. Landasan riset pada dasarnya ialah ilmu pengetahuan (science), dan ilmu pengetahuan itu sendiri dikembangkan melalui riset. Jadi, terdapat kaitan yang erat antara riset dan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
• Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
• Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
• Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yang akan dihasilkan melalui penelitian. Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak.
• Ruang lingkup penelitian kebidanan diantaranya kehamilan, persalinan, nifas ( pasca persalinan ), patologi kebidanan, kebidanan komunitas, neonatus bayi dan balita, keluarga berencana, kesehatan reproduksi,
• Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari penelitian terbaru, ini dapat dilihat dengan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Contohnya ilmu-ilmu alam yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris yang bertujuan mempelajari tentang adanya alam semesta.
B. SARAN
Dalam makalah ini dijelaskan beberapa pengertian penelitian, tujuan dari penelitian, ruang lingkup kebidanan serta implikasi penelitian dan ilmu pengetahuan dan kaitannya dengan perkembangan iptek. Dan kami dari penulis sangat menyarankan kepada seluruh mahasiswa agar dapat memahami semua hal yang berkaitan dengan penelitian meskipun dari makalah yang sederhana ini. Sehingga diharapkan bagi mahasiswa yang sedang menulis skripsi / KTI khususnya dapat lebih mudah dan terbantu dalam penyelesaian penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M.Toha,dkk. 2007. Metode Penelitian, Jakarta : universitas terbuka
Effendi, Sofran. 1988. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Media Pratama
Hidayat, A.Aziz Alimul.2009.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis data cetakan ketiga, Jakarta : Salemba Medika
Singke, Mustarin. 2008. Metode Penelitian Praktek. Makassar : CV. Berkah Utami
Subana, H.M. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : CV. Pustaka Setia
Makalah METODE PENELITIAN “RANCANGAN PENELITIAN”
Makalah
METODE PENELITIAN
“RANCANGAN PENELITIAN”
Disusun oleh :
Kelompok : X
ANGGOTA :
• ANISA MARGARETASARI
• ANDI RISNAWATI
• HAWANI
• MIRA WIDIAWATI
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR 2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,Wr Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam teriring kepada nabi Muhammad SWT beserta para sahabat yang telah berjuang untuk umat di muka dunia.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian ibu Sitti Saleha, S.Si.T,SKM,M.Keb yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini, dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah berikutnya , dan akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum,Wr.WB
Makassar , 17 Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……..……………..……………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………..……………………….……………………..ii
BAB I PENDAHULUAN.………..………………………………….……….1
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN RANCANGAN PENELITIAN ……………………..3
HUBUNGAN RANCANGAN PENELITIAN DENGAN PEMBUKTIAN HIPOTESIS ………………...………………..…..…3
RANCANGAN PENELITIAN SURVEY……..………………..……5
RANCANGAN PENELITIAN PERCOBAAN………...…….....…..10
RANCANGAN – RANCANGAN EKSPERIMEN SEMU (QUASI EXPERIMENT)…..………………………………………………….13
RANCANGAN PENELITIAN KLINIK…………………..………...14
BAB III KESIMPULAN…….………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA…………………………..……………………………………19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Oleh karenanya, rancangan penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi kelancaran sebuah penelitian. Adapun manfaat yaitu, Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian, Rancangan penelitian menentukan batas-batas penelitian yang berhubungan dengan tujuan penilitian. Dalam rancangan penelitian dijelaskan pula tentang Tujuan penilitian.
Dengan tujuan penelitian maka peniliti mempunyai arah dan petunjuk yang tepat dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi terpusat kepada objek yang benar. Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan – kesulitan yang akan dihadapi saat penilitian. Dengan rancangan penilitian,seorang peneliti mampu sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah penelitian. Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang berbagai macam rancangan penelitian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian rancangan penelitian ?
2. Jelaskan Hubungan rancangan penelitian dengan pembuktian hipotesis!
3. Jelaskan rancangan penelitian survey !
4. Jelaskan Rancangan penelitian percobaan !
5. Jelaskan Rancangan quasi eksprimental !
6. Jelaskan Rancangan penelitian klinik !
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian rancangan penilitian
2. Menjelaskan hubungan rancangan penelitian dengan pembuktian hipotesis
3. Menjelaskan tentang rancangan penelitian survey
4. Menjelaskan rancangan penelitian percobaan
5. Menjelaskan rancangan quasi eksperimental
6. Menjelaskan rancangan penelitian klinik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rancangan Penelitian :
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimasuksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.
B. Hubungan Rancangan Penelitian Dengan Pembuktian Hipotesis
Suatu rancangan penelitian merupakan hal yang penting terutama dalam pembuktian hipotesis, sebagai konfirmasi kebenaran hipotesis dalam rangka menjawab permasalaan yang ada. Dari permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan teori, fakta yang diperoleh pada penelitian terdahulu, dan asumsi peneliti, dikembangkan kerangka teoritik yang mendasari perumusan hipotesis.
a. Hubungan Kausal
Bentuk-bentuk hubungan kausal
a. Hubungan asimetris : ada dua hubungan variable,tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengarui,masing-masing bersifat mandiri:
Contoh :
• Kebetulan : kenaikakan gaji dosen dengan turunnya hujan. sama-sama merupakan akibat dari factor(variable bebas) yang sama: hubungan antara tinggi badan dan berat badan,keduanya merupakan variabel tergantung dari variabel bebas pertumbuan.
• Indikator dari konsep yang sama : ubungan antara dua kekuatan kontraksi otot dengan kontraksi otot
b. hubungan simetris :korelasi antara dua variabel, dengan satu variabel(bebas) bersifat mempengaruhi variabel lain(tinggi kadar lipoprotein berat jenis benda dalam dara mengakibatkan aterosklerosis).
c. hubungan timbal balik: korelasi antara dua variabel saling mempengarui.
Contoh : korelasi antara malnutrisi dan mal absorsi
b. validitas :
Membicarakan validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur(peneliti).
Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur.
Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran , walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula
Ada dua macam validitas penelitian yakni :
1. Validitas internal :ikwal kesahihan penelitian yang menyangkut pernyataan ; sejauh mana perubahan yang diamati dalam suatu penelitian (terutama penelitian ekprimental) benar-benar hanya terjadi karena perlakuan yang di berikan dan bukan pengaruh factor lain (variabel luar).
Faktor- Faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1. Sejara(history) :peristiwa yang terjadi pada waktu lalu dan kadang-kadang dapat berpengaruh teradap variabel terikat
2. Kematangan (muturitas) : adanya perubahan baik secara biologis maupun non biologis yang prosesnya dapat berpengaruh.
3. Seleksi(selection) : adanya perubahan cirri-ciri atau sifat-sifat dari suatu populasi
4. Prosedur (testing) : terjadinga stress yang dapat berpengaruh terhadap hasil tes
5. Instrumen : adanya pengaruh yang diakibatkan oleh alat ukur terhadap hasil tes
6. Mortalitas : adanya perubahan yang terjadikarena adanya anggota dari populasi yang drop out.
7. Nilai rata-rata : terjadinya perubahan akibat adanya nilai ekstrim tinggi atau yang rendah seingga mempengaruhi hasil tesnya
2. Validitas eksternal : ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil.
Contoh : apabila kita meneliti tingkat efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai program imunisasi dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik hasilnya.
Factor-faktor yang mempengaruhi validitas
1. Efek seleksi berbagai anggota sampel
2. Gangguan penanganan perlakuan berganda
C. Jenis Rancangan Penelitian Survey
Penelitian survey digolongkan menjadi dua, yang bersifat deskriptif dan analitik.
1. Rancangan Penelitian Deskriptif
a. Definisi Rancangan Penelitian Deskriptif
Rancangan Penelitian Deskriptif merupakan rancangan penelitian non eksperimental yang bersifat sederhana berupa sumpling survey.
b. Ciri-ciri Penelitian Deskriftif
1. Merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama subjek studinya.
2. Terdapat hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas table silang yang disajikan
3. Tidak dibutuhkan kelompok control sebagai pembanding karena yang dicari adalah prevalensi penyakit atau fenomena tertentu
4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang mendalam
5. Merupakan penelitian pendahuluan, digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian
6. Pengumpulan data dilakukan satu priode tertentu.
7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survey atau data sekunder dari rekam medis
8. Dapat dilakukan pada wilayah terbatas atau meliputi wilayah yang lebih luas
c. Manfaat Penelitian Deskriptif
1. Digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kebidanan pada masyarakat
2. Diperlukan untuk mengadakan evaluasi program pelayanan kebidanan yang telah dilakukan
3. Usulan untuk penelitian lanjutan
4. Diperlukan untuk membandingkan prevalensi masalah penyakit tertentu antar daerah atau satu daerah dalam waktu yang berbeda
d. Bentuk pertanyaan penelitian (contoh)
1. Berapa besar prevalensi hipertensi dalam kehamilan bagi ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun?
2. Berapa besar prevalensi penggunaan tablet Fe oleh ibu hamil untuk mengatasi kekurangan zat besi pada ibu hamil yang mengalami anemia?
e. Rumusan tujuan penelitian (contoh)
1. Untuk mengetahui prevalensi penyakit hipertensi dalam kehamilan bagi ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun
2. Untuk mengetahui pemakaian tablet fe oleh ibu hamil di wilayah kerja… dalam mengatasi kekurangan zat besi pada ibu hamil yang mengalami anemia.
f. Pengolahan data menggunakan rumus :
P = f / N x 100
2. Metode Penelitian Survei Analitik
Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar faktor efek.
Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Secara garis besar survey analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis), yakni Survey Analitic Cross Sectional, Survey Analitic Case Control (Retrospective), dan Survey Analitic Cohort (Prospective).
a. Penelitian Cross Sectional
Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut juga penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi.
b. Penelitian Case Control
Penelitian case control adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan “retrospective”. Dengan kata lain efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. Adapun tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :
• Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko atau efek)
• Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
• Identifikasi kasus
• Pemilihan subyek sebagai control
• Melakukan pengukuran “retrospektif” (melihat kebelakang) untuk melihat faktor risiko
• Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel objek kontrol.
c. Penelitian Cohort
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut:
Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek
Menetapkan subyek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
Pemilihan subyek dengan faktor risiko positive dari subjek dengan efek negative
Memilih subyek yang akan menjadi anggota kelompok control
Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan
Mengidentifikasi timbul atau tidaknya efek pada kedua kelompok
Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok control
D. Rancangan Penilitian Percobaan
Percobaan pada umumnya dilakukan untuk menemukan sesuatu. Oleh karena itu secara teoritis, percobaan diartikan sebagai tes (Montgomery, 1991) atau penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru (Steel dan Torrie, 1995). Dan rancangan percobaan dapat diartikan sebagai tes atau serangkaian tes dimana perubahan yang berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga kita dapat mengamati dan mengidentifikasi alasan-alasan perubahan pada respon output (Montgomery, 1991). Sedangkan menurut Milliken dan Johnson (1992) rancangan percobaan merupakan hal yang sangat berhubungan dengan perencanaan penelitian untuk mendapatkan informasi maksimum dari bahan-bahan yang tersedia. Dan dapat juga diartikan sebagai seperangkat aturan/cara/prosedur untuk menerapkan perlakuan kepada satuan percobaan (Steel dan Torrie, 1995).
Adapun prinsip dasar dalam rancangan percobaan ada 3 yaitu :
1) Ulangan
Ulangan adalah diterapkannya satu perlakuan kepada lebih dari satu satuan percobaan. Ulangan merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian dan mempunyai fungsi untuk (1) Menyediakan galat percobaan; (2) Meningkatkan presisi dengan menurunkan simpangan baku); (3) Meningkatkan generalisasi (kalau ulangan dilakukan a.l. pada tempat, waktu, bahan yang berbeda). Besarnya ulangan ditentukan oleh: (1) besarnya perbedaan yang ingin dideteksi; dan (2) keragaman data dan jumlah perlakuan.
2) Pengacakan
Pengacakan adalah yang mendasari metode statistika dalam rancangan percobaan. Pengacakan adalah penerapan perlakuan kepada satuan percobaan sehingga semua/setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk menerima suatu perlakuan. Konsep pengacakan ini berlaku juga untuk pengambilan subsampelatau penentuan satuan pengamatan.
Pengacakan berfungsi: (1) Menghindarkan bias yaitu menjamin penduga tidak bias untuk nilai tengah perlakuan dan galat percobaan; (2) Menjamin adanya kebebasan antar pengamatan; (3) Mengatasi sumber keragaman yang diketahui namun tidak dapat diduga pengaruhnya.
3) Pengelompokkan
Pengelompokkan adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan ketelitian percobaan. Pengelompokan dilakukan kalau terdapat sumber keragaman yang dapat diketahui dan pengaruhnya dapat diperkirakan. Bahan percobaan disusun ke dalam kelompok-kelompok satuan percobaan yang relatif seragam. Fungsi pengelompokan:
a. Meningkatkan presisi.
Pengelompokan meningkatkan presisi (sensitivitas percobaan dalam mendeteksi perbedaan) dengan memisahkankeragaman antarkelompok (sumber keragaman yang dapat diduga pengaruhnya) dari galat percobaan sehingga galat percobaan dapat diperkecil. Dalam hal ini perlakuan dibandingkan pada kondisi yang hampir sama.
b. Meningkatkan informasi.
Pengelompokan dapat meningkatkan informasi karena kelompok dapat diletakkan pada tempat, waktu, dan bahan yang berbeda.
Jenis Rancangan Percobaan Berdasar Rancangan Dasar Yang Digunakan
Rancangan dasar atau yang dapat juga diisebut rancangan lingkungan adalah pembagian jenis rancangan percobaan berdasarkan kondisi lingkungan dimana percobaan itu dilaksanakan. Disini rancangan percobaan terbagi menjadi:
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan homogen (atau dapat dianggap homogen), misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di laboratorium atau rumah kaca dimana pengaruh lingkungan secara nisbi lebih mudah dikendalikan. Perlu dijelaskan disini bahwa yang disebut "lingkungan" adalah faktor-faktor lain diluar faktor yang sedang diteliti. Dalam percobaan RAL setiap unit percobaan ditempatkan secara acak serta tidak mengikuti suatu pola baris atau lajur tertentu.
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan tidak homogen (heterogen), misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di lapangan, dimana terdapat 1 sumber keragaman diluar faktor penelitian. Dalam percobaan RAK setiap unit percobaan ditempatkan secara acak dan mengikuti suatu pola baris atau lajur tertentu, tegak lurus dari sumber keragaman yang ada di lapangan.
Percobaan factorial Percobaan faktorial adalah suatu percobaan dimana dalam satu keadaan (unit percobaan) dicobakan secara bersamaan dari beberapa (2 atau lebih) percobaan-percobaan tunggal. Dari percobaan faktorial, selain dapat diketahui pengaruh-pengaruh tunggal faktor yang diujikan, dapat diketahui pula pengaruh gabungan (interaksi) dari masing-masing faktor yang diujikan.
E. Rancangan – rancangan eksperimen semu (quasi experiment)
Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri – ciri rancanagan eksperimen yang sebenarnya, karena variable – variable yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh karena itu vasiditas penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya. Rancangan – rancangan yang tergolong ke dalam kelompok ini antara lain sebagai berikut:
a. Rancangan Rangkaian Waktu (Time Series Design)
Rancangan ini seperti rancangan pretest – posttest, kecuali mempunyai keuntungan dengan melakukan observasi ( pengukuran yang berulang –ulang), sebelum dan sesudah perlakuan . Dengan menggunakan serangkaian observasi (tes), dapat memungkinkan validitasnya lebih tinggi. Karena pada rancangan protes – postes, kemungkinan hasil 02 dipengaruhi oleh factor lain diluar perlakuan sangat besar, sedangkan pada rancangan ini, oleh karena observasi dilakukan lebih dari satu kali ( baik sebelum maupun sesudah perlakuan ,maka pengaruh factor luar tersebut dapat dikurangi.
b. Rancangan Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time Series Design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaiaan waktu, hanya dengan menggunakan kelompok pembanding(control). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control terhadap validitas internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya validitas internal yang tinggi.
c. Rancangan ‘’Non – Equivalent Control Group’’
Dalam penelitian lapangan, biasanya lebih dimungkinkan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu control yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama. Misalnya kita akan melakukan studi tentang pengaruh pelatihan kader terhadap cakupan posyandu. Kelompok kader yang akan diberikan pelatihan, tidak mungkin sama betul dengan kelompok kader yang tidak akan diberi pelatihan (kelompok control).
d. Rancanmgan ‘’Separate Sample Pretest – Postest’’
Rancangan ‘’non – equivalent control group ‘’ ini sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan atau pelatihan – pelatihan lainnya. Di samping itu rancangan ini juga baik untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kecamatan atau desa, dengan kecamatan atau desa lainnya. Dalam rancangan ini, pengelompokkan anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dilakukan secara random atau acak. Oleh sebab itu rancangan ini sering disebut jg ‘’Non – rondomi-zed Control Group Pretes – Postest Design’’.
Rancangan ‘’ non- equivalent control group ‘’ ini sangat baik digunakan untuk evaluasi p
e. Rancangan ‘’Separate Sample Pretest – Posstest’’
Rancangan ini sering digunakan dalam penilitian-penilitian kesehatan dan keluarga berencana. Pengukuran pertama(pretes) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara acak dari populasi tertentu. Kemudian dilakukan pengukuran kedua (postes)pada kelompok sampel lain, yang juga dipilih secara acak (random)dari populasi yang sama. Rancangan ini sangat baik untuk menghindari pengaruh atau efek dari’’tes’’, meskipun tidak dapat mengontrol ‘’sejarah’’maturitas,dan instrumen’’.
F. Penelitian Klinik
a. Perkembangan penelitian klinik
Perkembangan penilitian klinik adalah sejalan dengan perkembangan ilmu kedekteron. Ilmu kedokteran sebagai ilmu alamiah berkembang melalui dua cara, yaitu melalui observasi dan eksperimen. Cara observasi ini dilakukan dengan mencatat sifat – sifat dan gejala-gejala yang terjadi secara alamiah, dan dengan cara ini kemudian diperoleh informasi tenatng perjalanan alamiah penyakit dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan cara eksperimen, dilakukan dengan mengatur kondisi tertentu terhadap objek, kemudian mengamati terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada objek tersebut. Di dalam ilmu kedoteran/kesehatan, kedua cara ini saling menunjang dan saling melengkapi.
b. Tahap – tahap penilitian
Tujuan penilitian klinik adalah untuk menguji efektivitas obat pada manusia. Dengan sendirinya sebelum obat tersebut dicobakan pada manusia terlebih dahulu harus dicobakan pada binatang percobaan. Berdasarkan tujuannya, penelitian klinik ini dibagi dalam 4 tahap, yakni :
1. Tahap pertama
Tahap pertama klinik ini merupakan pemberian obat untuk pertama kali pada manusia, setelah obat yang bersangkutan telah lolos dari penilitian farmakologi dan teksiologi pada binatang percobaan. Tujuan penilitian klinis tahap ini untuk memperlihatkan efek farmakologi klinik suatu obat pada sekelompok kecil penderita atau sukarelawan sehat. Pengukuran dalam penilitian ini menyangkut khasiat obat, dengan data yang dikumpulkan adalah : jenis obat, hubungan antara dosis dengan respons, lama keja obat pada dosis tunggal, metabolisme, dan interaksi.
2. Tahap kedua
Tujuan penilitian tahap ini adalah untuk menentukan apakah kerja farmakologi yang telah dibuktiakan pada tahap pertama tersebut berguna untuk pengobatan. Indicator dari pengukuran penilitian tahap ini adalah penyembuhan penyakit. Tetapi karena kesembuhan tersebut biasanya terjadi pada waktu yang panjang, maka efek farmakologilah yang dijadikan indicator, misalnya kadar gula darah, penurunan tekanan darah, dan sebagainya. Selain itu perlu dikumpulkan data tentang efek samping yang cukup untuk memperkirakan secara dini rasio antara risiko dan keuntungan. Dari penilitian pada tahap ini dapat ditentukan manfaat obat yang bersangkutan dibanding dengan obat atau cara pengobatan yang lain yang telah ada.Dalam tahap ini pula dapat ditentukan hubungan antara dosis dan kadar obat dalam plasma atau jaringan dengan efek kliniknya.
3. Tahap ketiga
Pada tahap ini diperlukan orang percobaan atau penderita yang lebih banyak, dan dilakukan di luar tempat penilitian tahap kedua, dan hasil penilitian ini dapat memperkuat atau menolak hal-hal yang ditemukan pada penilitian tahap kedua, misalkannya : insiden efek samping yang frekuensinya rendah, profil obat yang bersangkutan bila digunakan pada pasien yang tidak terseleksi secara teliti, dan sebagainya.
4. Keempat
Tahap ini adalah yang dilakukan setelah obat dipasarkan. Oleh sebab itu penilitian sering disebut ‘’ post marketing drugs surveillance’’,yang bertujuan mengatasi kekurangan informasi yang ada pada penilitian tahap sebelumnya. Penilitian ini mencakup empat masalah pokok yaitu :
• Efek samping, terutama yang muncul akibat pengguna obat jangka pendek.
• Masalah manfaat, yang mencakup efek obat pada pemberian jangka lama dalam usaha pencegahan kekmbuhan, komplikasi penyakit, dan manfaat obat-obatan disbanding dengan cara penyembuhan yg lain.
• Data pengguna, mencakup pengguna obat untuk indikasi baru, kelebihan pakai (oper used), salah guna (misused), dan penyalagunaan ( abused), yang biasanya sukar dijumpai pada percobaan klinik yang terkontrol.
• Ratio biaya atau risiko/keuntungan , bahaya dan biaya.
Pada tahap ini, metode penilitian yang digunakan bukan saja yang bersifat penilitian klinik, tetapi digunakan pada penilitian epidiologik, survey dan pemantauan ( monitoring). Pada saat ini ‘’ clinical trial’’ sebagai suatu metode penilitian kesehatan/ kedokteran penggunaannya tidak hanya terbatas pada pengembangan dan evaluasi obat saja, tetapi mulai digunakan untuk pengembangan dan evaluasi cara penyembuhan yang lain, misalnya : operasi, fisioterapi, jenis dan cara perawatan, dan sebagainya. Semua kegiatan ini biasanya disebut penilitian pelayanan kesehatan ( health care trial)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimasuksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.
• Berbagai jenis rancangan atau metode penelitian
1. Rancangan penelitian survey
2. Rancangan penelitian percobaan
3. Rancangan quasi eksperimental
4. Rancangan penelitian klinik
B. SARAN
Melalui makalah ini penulis berharap melalui makalah ini para pembaca dapat menggunakan metode penelitian yang tepat ketika mulai melakukan penelitian dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Damin,Sudarman.2003.Metode Penelitian Kebidanan Prosedur,Kebijakan dan Etik.cet ketiga.Jakarta:EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penilitian Kesehatan.cet.ketiga. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Wardani,I.G.A.K,dkk.2009.Teknik Menulis Karya Ilmiah.cet.keenam.Jakarta: Universitas Terbuka
http://statistika-indonesia.blog.friendster.com/2008/03/berbagai-jenis-rancangan-percobaan/ diakses tanggal,03 Oktober 2010.
http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/penelitian-survey/ diakses tanggal, 03 Oktober 2010.
http://ardhana12.wordpress.com/2010/09/01/penelitian-eksperimen-satu-metode-penelitian/ diakses tanggal, 30 Oktober 2010.
METODE PENELITIAN
“RANCANGAN PENELITIAN”
Disusun oleh :
Kelompok : X
ANGGOTA :
• ANISA MARGARETASARI
• ANDI RISNAWATI
• HAWANI
• MIRA WIDIAWATI
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR 2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,Wr Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam teriring kepada nabi Muhammad SWT beserta para sahabat yang telah berjuang untuk umat di muka dunia.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian ibu Sitti Saleha, S.Si.T,SKM,M.Keb yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini, dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah berikutnya , dan akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum,Wr.WB
Makassar , 17 Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……..……………..……………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………..……………………….……………………..ii
BAB I PENDAHULUAN.………..………………………………….……….1
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN RANCANGAN PENELITIAN ……………………..3
HUBUNGAN RANCANGAN PENELITIAN DENGAN PEMBUKTIAN HIPOTESIS ………………...………………..…..…3
RANCANGAN PENELITIAN SURVEY……..………………..……5
RANCANGAN PENELITIAN PERCOBAAN………...…….....…..10
RANCANGAN – RANCANGAN EKSPERIMEN SEMU (QUASI EXPERIMENT)…..………………………………………………….13
RANCANGAN PENELITIAN KLINIK…………………..………...14
BAB III KESIMPULAN…….………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA…………………………..……………………………………19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Oleh karenanya, rancangan penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi kelancaran sebuah penelitian. Adapun manfaat yaitu, Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian, Rancangan penelitian menentukan batas-batas penelitian yang berhubungan dengan tujuan penilitian. Dalam rancangan penelitian dijelaskan pula tentang Tujuan penilitian.
Dengan tujuan penelitian maka peniliti mempunyai arah dan petunjuk yang tepat dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi terpusat kepada objek yang benar. Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan – kesulitan yang akan dihadapi saat penilitian. Dengan rancangan penilitian,seorang peneliti mampu sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah penelitian. Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang berbagai macam rancangan penelitian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian rancangan penelitian ?
2. Jelaskan Hubungan rancangan penelitian dengan pembuktian hipotesis!
3. Jelaskan rancangan penelitian survey !
4. Jelaskan Rancangan penelitian percobaan !
5. Jelaskan Rancangan quasi eksprimental !
6. Jelaskan Rancangan penelitian klinik !
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian rancangan penilitian
2. Menjelaskan hubungan rancangan penelitian dengan pembuktian hipotesis
3. Menjelaskan tentang rancangan penelitian survey
4. Menjelaskan rancangan penelitian percobaan
5. Menjelaskan rancangan quasi eksperimental
6. Menjelaskan rancangan penelitian klinik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rancangan Penelitian :
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimasuksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.
B. Hubungan Rancangan Penelitian Dengan Pembuktian Hipotesis
Suatu rancangan penelitian merupakan hal yang penting terutama dalam pembuktian hipotesis, sebagai konfirmasi kebenaran hipotesis dalam rangka menjawab permasalaan yang ada. Dari permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan teori, fakta yang diperoleh pada penelitian terdahulu, dan asumsi peneliti, dikembangkan kerangka teoritik yang mendasari perumusan hipotesis.
a. Hubungan Kausal
Bentuk-bentuk hubungan kausal
a. Hubungan asimetris : ada dua hubungan variable,tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengarui,masing-masing bersifat mandiri:
Contoh :
• Kebetulan : kenaikakan gaji dosen dengan turunnya hujan. sama-sama merupakan akibat dari factor(variable bebas) yang sama: hubungan antara tinggi badan dan berat badan,keduanya merupakan variabel tergantung dari variabel bebas pertumbuan.
• Indikator dari konsep yang sama : ubungan antara dua kekuatan kontraksi otot dengan kontraksi otot
b. hubungan simetris :korelasi antara dua variabel, dengan satu variabel(bebas) bersifat mempengaruhi variabel lain(tinggi kadar lipoprotein berat jenis benda dalam dara mengakibatkan aterosklerosis).
c. hubungan timbal balik: korelasi antara dua variabel saling mempengarui.
Contoh : korelasi antara malnutrisi dan mal absorsi
b. validitas :
Membicarakan validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur(peneliti).
Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur.
Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran , walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula
Ada dua macam validitas penelitian yakni :
1. Validitas internal :ikwal kesahihan penelitian yang menyangkut pernyataan ; sejauh mana perubahan yang diamati dalam suatu penelitian (terutama penelitian ekprimental) benar-benar hanya terjadi karena perlakuan yang di berikan dan bukan pengaruh factor lain (variabel luar).
Faktor- Faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1. Sejara(history) :peristiwa yang terjadi pada waktu lalu dan kadang-kadang dapat berpengaruh teradap variabel terikat
2. Kematangan (muturitas) : adanya perubahan baik secara biologis maupun non biologis yang prosesnya dapat berpengaruh.
3. Seleksi(selection) : adanya perubahan cirri-ciri atau sifat-sifat dari suatu populasi
4. Prosedur (testing) : terjadinga stress yang dapat berpengaruh terhadap hasil tes
5. Instrumen : adanya pengaruh yang diakibatkan oleh alat ukur terhadap hasil tes
6. Mortalitas : adanya perubahan yang terjadikarena adanya anggota dari populasi yang drop out.
7. Nilai rata-rata : terjadinya perubahan akibat adanya nilai ekstrim tinggi atau yang rendah seingga mempengaruhi hasil tesnya
2. Validitas eksternal : ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil.
Contoh : apabila kita meneliti tingkat efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai program imunisasi dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik hasilnya.
Factor-faktor yang mempengaruhi validitas
1. Efek seleksi berbagai anggota sampel
2. Gangguan penanganan perlakuan berganda
C. Jenis Rancangan Penelitian Survey
Penelitian survey digolongkan menjadi dua, yang bersifat deskriptif dan analitik.
1. Rancangan Penelitian Deskriptif
a. Definisi Rancangan Penelitian Deskriptif
Rancangan Penelitian Deskriptif merupakan rancangan penelitian non eksperimental yang bersifat sederhana berupa sumpling survey.
b. Ciri-ciri Penelitian Deskriftif
1. Merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama subjek studinya.
2. Terdapat hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas table silang yang disajikan
3. Tidak dibutuhkan kelompok control sebagai pembanding karena yang dicari adalah prevalensi penyakit atau fenomena tertentu
4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang mendalam
5. Merupakan penelitian pendahuluan, digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian
6. Pengumpulan data dilakukan satu priode tertentu.
7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survey atau data sekunder dari rekam medis
8. Dapat dilakukan pada wilayah terbatas atau meliputi wilayah yang lebih luas
c. Manfaat Penelitian Deskriptif
1. Digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kebidanan pada masyarakat
2. Diperlukan untuk mengadakan evaluasi program pelayanan kebidanan yang telah dilakukan
3. Usulan untuk penelitian lanjutan
4. Diperlukan untuk membandingkan prevalensi masalah penyakit tertentu antar daerah atau satu daerah dalam waktu yang berbeda
d. Bentuk pertanyaan penelitian (contoh)
1. Berapa besar prevalensi hipertensi dalam kehamilan bagi ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun?
2. Berapa besar prevalensi penggunaan tablet Fe oleh ibu hamil untuk mengatasi kekurangan zat besi pada ibu hamil yang mengalami anemia?
e. Rumusan tujuan penelitian (contoh)
1. Untuk mengetahui prevalensi penyakit hipertensi dalam kehamilan bagi ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun
2. Untuk mengetahui pemakaian tablet fe oleh ibu hamil di wilayah kerja… dalam mengatasi kekurangan zat besi pada ibu hamil yang mengalami anemia.
f. Pengolahan data menggunakan rumus :
P = f / N x 100
2. Metode Penelitian Survei Analitik
Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar faktor efek.
Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Secara garis besar survey analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis), yakni Survey Analitic Cross Sectional, Survey Analitic Case Control (Retrospective), dan Survey Analitic Cohort (Prospective).
a. Penelitian Cross Sectional
Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut juga penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi.
b. Penelitian Case Control
Penelitian case control adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan “retrospective”. Dengan kata lain efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. Adapun tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :
• Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko atau efek)
• Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
• Identifikasi kasus
• Pemilihan subyek sebagai control
• Melakukan pengukuran “retrospektif” (melihat kebelakang) untuk melihat faktor risiko
• Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel objek kontrol.
c. Penelitian Cohort
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut:
Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek
Menetapkan subyek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
Pemilihan subyek dengan faktor risiko positive dari subjek dengan efek negative
Memilih subyek yang akan menjadi anggota kelompok control
Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan
Mengidentifikasi timbul atau tidaknya efek pada kedua kelompok
Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok control
D. Rancangan Penilitian Percobaan
Percobaan pada umumnya dilakukan untuk menemukan sesuatu. Oleh karena itu secara teoritis, percobaan diartikan sebagai tes (Montgomery, 1991) atau penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru (Steel dan Torrie, 1995). Dan rancangan percobaan dapat diartikan sebagai tes atau serangkaian tes dimana perubahan yang berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga kita dapat mengamati dan mengidentifikasi alasan-alasan perubahan pada respon output (Montgomery, 1991). Sedangkan menurut Milliken dan Johnson (1992) rancangan percobaan merupakan hal yang sangat berhubungan dengan perencanaan penelitian untuk mendapatkan informasi maksimum dari bahan-bahan yang tersedia. Dan dapat juga diartikan sebagai seperangkat aturan/cara/prosedur untuk menerapkan perlakuan kepada satuan percobaan (Steel dan Torrie, 1995).
Adapun prinsip dasar dalam rancangan percobaan ada 3 yaitu :
1) Ulangan
Ulangan adalah diterapkannya satu perlakuan kepada lebih dari satu satuan percobaan. Ulangan merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian dan mempunyai fungsi untuk (1) Menyediakan galat percobaan; (2) Meningkatkan presisi dengan menurunkan simpangan baku); (3) Meningkatkan generalisasi (kalau ulangan dilakukan a.l. pada tempat, waktu, bahan yang berbeda). Besarnya ulangan ditentukan oleh: (1) besarnya perbedaan yang ingin dideteksi; dan (2) keragaman data dan jumlah perlakuan.
2) Pengacakan
Pengacakan adalah yang mendasari metode statistika dalam rancangan percobaan. Pengacakan adalah penerapan perlakuan kepada satuan percobaan sehingga semua/setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk menerima suatu perlakuan. Konsep pengacakan ini berlaku juga untuk pengambilan subsampelatau penentuan satuan pengamatan.
Pengacakan berfungsi: (1) Menghindarkan bias yaitu menjamin penduga tidak bias untuk nilai tengah perlakuan dan galat percobaan; (2) Menjamin adanya kebebasan antar pengamatan; (3) Mengatasi sumber keragaman yang diketahui namun tidak dapat diduga pengaruhnya.
3) Pengelompokkan
Pengelompokkan adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan ketelitian percobaan. Pengelompokan dilakukan kalau terdapat sumber keragaman yang dapat diketahui dan pengaruhnya dapat diperkirakan. Bahan percobaan disusun ke dalam kelompok-kelompok satuan percobaan yang relatif seragam. Fungsi pengelompokan:
a. Meningkatkan presisi.
Pengelompokan meningkatkan presisi (sensitivitas percobaan dalam mendeteksi perbedaan) dengan memisahkankeragaman antarkelompok (sumber keragaman yang dapat diduga pengaruhnya) dari galat percobaan sehingga galat percobaan dapat diperkecil. Dalam hal ini perlakuan dibandingkan pada kondisi yang hampir sama.
b. Meningkatkan informasi.
Pengelompokan dapat meningkatkan informasi karena kelompok dapat diletakkan pada tempat, waktu, dan bahan yang berbeda.
Jenis Rancangan Percobaan Berdasar Rancangan Dasar Yang Digunakan
Rancangan dasar atau yang dapat juga diisebut rancangan lingkungan adalah pembagian jenis rancangan percobaan berdasarkan kondisi lingkungan dimana percobaan itu dilaksanakan. Disini rancangan percobaan terbagi menjadi:
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan homogen (atau dapat dianggap homogen), misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di laboratorium atau rumah kaca dimana pengaruh lingkungan secara nisbi lebih mudah dikendalikan. Perlu dijelaskan disini bahwa yang disebut "lingkungan" adalah faktor-faktor lain diluar faktor yang sedang diteliti. Dalam percobaan RAL setiap unit percobaan ditempatkan secara acak serta tidak mengikuti suatu pola baris atau lajur tertentu.
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan tidak homogen (heterogen), misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di lapangan, dimana terdapat 1 sumber keragaman diluar faktor penelitian. Dalam percobaan RAK setiap unit percobaan ditempatkan secara acak dan mengikuti suatu pola baris atau lajur tertentu, tegak lurus dari sumber keragaman yang ada di lapangan.
Percobaan factorial Percobaan faktorial adalah suatu percobaan dimana dalam satu keadaan (unit percobaan) dicobakan secara bersamaan dari beberapa (2 atau lebih) percobaan-percobaan tunggal. Dari percobaan faktorial, selain dapat diketahui pengaruh-pengaruh tunggal faktor yang diujikan, dapat diketahui pula pengaruh gabungan (interaksi) dari masing-masing faktor yang diujikan.
E. Rancangan – rancangan eksperimen semu (quasi experiment)
Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri – ciri rancanagan eksperimen yang sebenarnya, karena variable – variable yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh karena itu vasiditas penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya. Rancangan – rancangan yang tergolong ke dalam kelompok ini antara lain sebagai berikut:
a. Rancangan Rangkaian Waktu (Time Series Design)
Rancangan ini seperti rancangan pretest – posttest, kecuali mempunyai keuntungan dengan melakukan observasi ( pengukuran yang berulang –ulang), sebelum dan sesudah perlakuan . Dengan menggunakan serangkaian observasi (tes), dapat memungkinkan validitasnya lebih tinggi. Karena pada rancangan protes – postes, kemungkinan hasil 02 dipengaruhi oleh factor lain diluar perlakuan sangat besar, sedangkan pada rancangan ini, oleh karena observasi dilakukan lebih dari satu kali ( baik sebelum maupun sesudah perlakuan ,maka pengaruh factor luar tersebut dapat dikurangi.
b. Rancangan Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time Series Design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaiaan waktu, hanya dengan menggunakan kelompok pembanding(control). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control terhadap validitas internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya validitas internal yang tinggi.
c. Rancangan ‘’Non – Equivalent Control Group’’
Dalam penelitian lapangan, biasanya lebih dimungkinkan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu control yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama. Misalnya kita akan melakukan studi tentang pengaruh pelatihan kader terhadap cakupan posyandu. Kelompok kader yang akan diberikan pelatihan, tidak mungkin sama betul dengan kelompok kader yang tidak akan diberi pelatihan (kelompok control).
d. Rancanmgan ‘’Separate Sample Pretest – Postest’’
Rancangan ‘’non – equivalent control group ‘’ ini sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan atau pelatihan – pelatihan lainnya. Di samping itu rancangan ini juga baik untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kecamatan atau desa, dengan kecamatan atau desa lainnya. Dalam rancangan ini, pengelompokkan anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dilakukan secara random atau acak. Oleh sebab itu rancangan ini sering disebut jg ‘’Non – rondomi-zed Control Group Pretes – Postest Design’’.
Rancangan ‘’ non- equivalent control group ‘’ ini sangat baik digunakan untuk evaluasi p
e. Rancangan ‘’Separate Sample Pretest – Posstest’’
Rancangan ini sering digunakan dalam penilitian-penilitian kesehatan dan keluarga berencana. Pengukuran pertama(pretes) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara acak dari populasi tertentu. Kemudian dilakukan pengukuran kedua (postes)pada kelompok sampel lain, yang juga dipilih secara acak (random)dari populasi yang sama. Rancangan ini sangat baik untuk menghindari pengaruh atau efek dari’’tes’’, meskipun tidak dapat mengontrol ‘’sejarah’’maturitas,dan instrumen’’.
F. Penelitian Klinik
a. Perkembangan penelitian klinik
Perkembangan penilitian klinik adalah sejalan dengan perkembangan ilmu kedekteron. Ilmu kedokteran sebagai ilmu alamiah berkembang melalui dua cara, yaitu melalui observasi dan eksperimen. Cara observasi ini dilakukan dengan mencatat sifat – sifat dan gejala-gejala yang terjadi secara alamiah, dan dengan cara ini kemudian diperoleh informasi tenatng perjalanan alamiah penyakit dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan cara eksperimen, dilakukan dengan mengatur kondisi tertentu terhadap objek, kemudian mengamati terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada objek tersebut. Di dalam ilmu kedoteran/kesehatan, kedua cara ini saling menunjang dan saling melengkapi.
b. Tahap – tahap penilitian
Tujuan penilitian klinik adalah untuk menguji efektivitas obat pada manusia. Dengan sendirinya sebelum obat tersebut dicobakan pada manusia terlebih dahulu harus dicobakan pada binatang percobaan. Berdasarkan tujuannya, penelitian klinik ini dibagi dalam 4 tahap, yakni :
1. Tahap pertama
Tahap pertama klinik ini merupakan pemberian obat untuk pertama kali pada manusia, setelah obat yang bersangkutan telah lolos dari penilitian farmakologi dan teksiologi pada binatang percobaan. Tujuan penilitian klinis tahap ini untuk memperlihatkan efek farmakologi klinik suatu obat pada sekelompok kecil penderita atau sukarelawan sehat. Pengukuran dalam penilitian ini menyangkut khasiat obat, dengan data yang dikumpulkan adalah : jenis obat, hubungan antara dosis dengan respons, lama keja obat pada dosis tunggal, metabolisme, dan interaksi.
2. Tahap kedua
Tujuan penilitian tahap ini adalah untuk menentukan apakah kerja farmakologi yang telah dibuktiakan pada tahap pertama tersebut berguna untuk pengobatan. Indicator dari pengukuran penilitian tahap ini adalah penyembuhan penyakit. Tetapi karena kesembuhan tersebut biasanya terjadi pada waktu yang panjang, maka efek farmakologilah yang dijadikan indicator, misalnya kadar gula darah, penurunan tekanan darah, dan sebagainya. Selain itu perlu dikumpulkan data tentang efek samping yang cukup untuk memperkirakan secara dini rasio antara risiko dan keuntungan. Dari penilitian pada tahap ini dapat ditentukan manfaat obat yang bersangkutan dibanding dengan obat atau cara pengobatan yang lain yang telah ada.Dalam tahap ini pula dapat ditentukan hubungan antara dosis dan kadar obat dalam plasma atau jaringan dengan efek kliniknya.
3. Tahap ketiga
Pada tahap ini diperlukan orang percobaan atau penderita yang lebih banyak, dan dilakukan di luar tempat penilitian tahap kedua, dan hasil penilitian ini dapat memperkuat atau menolak hal-hal yang ditemukan pada penilitian tahap kedua, misalkannya : insiden efek samping yang frekuensinya rendah, profil obat yang bersangkutan bila digunakan pada pasien yang tidak terseleksi secara teliti, dan sebagainya.
4. Keempat
Tahap ini adalah yang dilakukan setelah obat dipasarkan. Oleh sebab itu penilitian sering disebut ‘’ post marketing drugs surveillance’’,yang bertujuan mengatasi kekurangan informasi yang ada pada penilitian tahap sebelumnya. Penilitian ini mencakup empat masalah pokok yaitu :
• Efek samping, terutama yang muncul akibat pengguna obat jangka pendek.
• Masalah manfaat, yang mencakup efek obat pada pemberian jangka lama dalam usaha pencegahan kekmbuhan, komplikasi penyakit, dan manfaat obat-obatan disbanding dengan cara penyembuhan yg lain.
• Data pengguna, mencakup pengguna obat untuk indikasi baru, kelebihan pakai (oper used), salah guna (misused), dan penyalagunaan ( abused), yang biasanya sukar dijumpai pada percobaan klinik yang terkontrol.
• Ratio biaya atau risiko/keuntungan , bahaya dan biaya.
Pada tahap ini, metode penilitian yang digunakan bukan saja yang bersifat penilitian klinik, tetapi digunakan pada penilitian epidiologik, survey dan pemantauan ( monitoring). Pada saat ini ‘’ clinical trial’’ sebagai suatu metode penilitian kesehatan/ kedokteran penggunaannya tidak hanya terbatas pada pengembangan dan evaluasi obat saja, tetapi mulai digunakan untuk pengembangan dan evaluasi cara penyembuhan yang lain, misalnya : operasi, fisioterapi, jenis dan cara perawatan, dan sebagainya. Semua kegiatan ini biasanya disebut penilitian pelayanan kesehatan ( health care trial)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimasuksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.
• Berbagai jenis rancangan atau metode penelitian
1. Rancangan penelitian survey
2. Rancangan penelitian percobaan
3. Rancangan quasi eksperimental
4. Rancangan penelitian klinik
B. SARAN
Melalui makalah ini penulis berharap melalui makalah ini para pembaca dapat menggunakan metode penelitian yang tepat ketika mulai melakukan penelitian dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Damin,Sudarman.2003.Metode Penelitian Kebidanan Prosedur,Kebijakan dan Etik.cet ketiga.Jakarta:EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penilitian Kesehatan.cet.ketiga. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Wardani,I.G.A.K,dkk.2009.Teknik Menulis Karya Ilmiah.cet.keenam.Jakarta: Universitas Terbuka
http://statistika-indonesia.blog.friendster.com/2008/03/berbagai-jenis-rancangan-percobaan/ diakses tanggal,03 Oktober 2010.
http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/penelitian-survey/ diakses tanggal, 03 Oktober 2010.
http://ardhana12.wordpress.com/2010/09/01/penelitian-eksperimen-satu-metode-penelitian/ diakses tanggal, 30 Oktober 2010.
METODE PENELITIAN MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
METODE PENELITIAN
MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH
DARTI ANRIANI 70400008005
YUNIARTI.KS 70400008028
RISKA BURHAN 70400008028
AHRIANI ROSPIANA 70400008003
PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLah SWT,yang telah memberikan kami kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan pada junjungan Nabi besar Muhamad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan ALLah,hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga MAKALAH METODE PENELITIAN ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Karena itu segala kritik dan saran yang mendukung guna makalah ini menjadi baik,sangat kami harapkan.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimah kasih dan mohon ma’af bila ada kata-kata kurang maupun berkelebihan dalam makalah ini karena kami menyadari bahwa kami tidak terlepas dari kesalahan
Wassalam.........
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………6
a. Memahami sistematikalangkah- langkah penelitian…………………………………………5
b. Pengertian penelitian…………………………………………………………………………5
c. Tahap-tahap penelitian……………………………………………………………………….5
d. Unsur – unsur penelitian……………………………………………………………………..7
e. Langkah-langkah penelitian………………………………………………………………….8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………….....10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal.
Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah adalah konsep,proposisi,teori,variebel,hipotesa dan definisi operasional,sedangkan langkah-langkah metode penelitian adalah mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian,penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut,merumuskan dan mengemukakan hipotesa,merancang cara pengumpulan data atau informasi. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yakni:
A. Bagaimana cara memahami sistematiaka langkah – langkah penelitian?
B. Bagaimana cara mengumpulkan data dan menentukan subjek penelitian secara sistematis?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makala metode penelitian ini yaitu bagaimana kita dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan makalah secara sistematika yang dapat membantu pembutan karya tulis ilmiah.
BAB 11
PEMBAHASAN
1.Memahami Sistematika Langkah-Langkah Penelitian
A.Pengertian Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditunjukkan melalui kerangka berfikir yang mengacuh pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikit yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi,tesis,dll)
B. Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
a. Perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan perencanaan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrumen penelitian. Dalam arti non fisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkai stategi penelitian untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian,memiliki statistic yang akan digunakan, dll.
Agar lebih terarah jalannya penelitian, diperlukan acuan yang formal tertulis untuk merencanakan penelitian. Acuan formal yang tertulis ini biasanya diwujudkan dalam bentuk proposal penelitian. Untuk penelitian yang mengandung muatan akademis (skripsi,tesis,dan desertasi), maka keberadaan proposal penelitian menjadi penting adanya,sekaligus memiliki bobot penelitian tersendiri.
b.Pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian.
c.Penulisan laporan penelitian
Laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal, sedangkan penulisan laporan adalah sistematika penulisan yang di dalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informative tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.Akan tetapi,keberadaan unsur-unsur metode ilmiah adalah penting,sebab,merupakan ciri suatu tulisan ilmiah.
C.Adapun Unsur-Unsur Yang Menjadi Dasar Penelitian Ilmiah adalah:
a.Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.
b.Proposisi
Proposi adalah pernyataan(statement)tentang sifat dari realita yang dapat di uji kebenarannya.
c.Teori
Teori adalah rangkaian yang logis dari satu proposisi atau lebih.
d.Variebel
Variebel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
e.Hipotesa
Hipotesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentative tentang hubungan antara dua variebel atau lebih.
f.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variebel diukur.
2.Adapun Langkah-langkah Metode Penelitian adalah:
1). Mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Sumber inspirasi dalam menemukan masalah :
- Pengalaman pribadi
- Pengamatan sepintas
- Diskusi
- Seminar
- Studi kepustakaan
- Pernyataan pemegang otoritas bidang ilmu
- Institusi peneliti
- Setelah perumusan masalah, variabel bebas dapat ditentukan dan tujuan penelitian dapat
Di identifikasikan secara operasional
2). Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut
dari segi teori atau penemuan yang relevan serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain.
3). Merumuskan dan mengemukakan hipotesa
- Dalam penelitian eksperimental, kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis.
- Hipotesis adalah jawaban sementara, dinyatakan dalam bentuk jawaban atau pemecahan masalah, bukan dalam bentuk pertanyaan.
4). Merancang cara pengumpulan data / informasi
- Jelaskan mengenai variabel dan rancangan percobaan
- Variabel-variabel bebas yang akan diteliti sudah harus ditentukan sejak hipotesis dikemukakan.
5). Mengumpulkan Data / Informasi
-Data primer : data yang diperoleh langsung dari pengamatan yang dilakukan.
-Data sekunder : data yang sudah baku dan ditabulasikan dalam handbook atau sumber lain.
-Data percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain yang dipublikasikan termasuk data sekunder.
-Dalam menggunakan data sekunder perlu diperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas data tersebut.
-Menyusun, mengolah dan menganalisa data / informasi
yang diperoleh untuk menguji hipotesis.
6).Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya
-Kegiatan penelitian umumnya di akhiri dengan pembuatan laporan ,baik untuk keperluan dokumentasi maupun untuk di publikasikan dalam forum ilmiah atau media cetak yang ilmiah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir amat sistematis
2. Unsur – unsur dasar penelitian :
• Konsep
• Proposisi
• Teori
• Variebel
• Hipotesa
• Defenisi operasional
3. Langkah- langkah metode penelitian:
• Mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian.
• Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut.
• Merumuskan dan mengemukakan hipotesa.
• Merancang cara pengumpulan informasi.
• Mengumpulkan data atau informasi.
• Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs.H.M.Subana,M.Pd dan Sudrajat, S.Pd (2001).Dasar-Dasar penelitian ilmiah
2.Singarimbun Masri dan Sofian Efendi (1985).Metode Penelitian Survei
3.M.Anggoro Toha,dkk (2003) .Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH
DARTI ANRIANI 70400008005
YUNIARTI.KS 70400008028
RISKA BURHAN 70400008028
AHRIANI ROSPIANA 70400008003
PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLah SWT,yang telah memberikan kami kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan pada junjungan Nabi besar Muhamad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan ALLah,hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga MAKALAH METODE PENELITIAN ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Karena itu segala kritik dan saran yang mendukung guna makalah ini menjadi baik,sangat kami harapkan.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimah kasih dan mohon ma’af bila ada kata-kata kurang maupun berkelebihan dalam makalah ini karena kami menyadari bahwa kami tidak terlepas dari kesalahan
Wassalam.........
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………6
a. Memahami sistematikalangkah- langkah penelitian…………………………………………5
b. Pengertian penelitian…………………………………………………………………………5
c. Tahap-tahap penelitian……………………………………………………………………….5
d. Unsur – unsur penelitian……………………………………………………………………..7
e. Langkah-langkah penelitian………………………………………………………………….8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………….....10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal.
Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah adalah konsep,proposisi,teori,variebel,hipotesa dan definisi operasional,sedangkan langkah-langkah metode penelitian adalah mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian,penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut,merumuskan dan mengemukakan hipotesa,merancang cara pengumpulan data atau informasi. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yakni:
A. Bagaimana cara memahami sistematiaka langkah – langkah penelitian?
B. Bagaimana cara mengumpulkan data dan menentukan subjek penelitian secara sistematis?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makala metode penelitian ini yaitu bagaimana kita dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan makalah secara sistematika yang dapat membantu pembutan karya tulis ilmiah.
BAB 11
PEMBAHASAN
1.Memahami Sistematika Langkah-Langkah Penelitian
A.Pengertian Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditunjukkan melalui kerangka berfikir yang mengacuh pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikit yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi,tesis,dll)
B. Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
a. Perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan perencanaan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrumen penelitian. Dalam arti non fisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkai stategi penelitian untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian,memiliki statistic yang akan digunakan, dll.
Agar lebih terarah jalannya penelitian, diperlukan acuan yang formal tertulis untuk merencanakan penelitian. Acuan formal yang tertulis ini biasanya diwujudkan dalam bentuk proposal penelitian. Untuk penelitian yang mengandung muatan akademis (skripsi,tesis,dan desertasi), maka keberadaan proposal penelitian menjadi penting adanya,sekaligus memiliki bobot penelitian tersendiri.
b.Pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian.
c.Penulisan laporan penelitian
Laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal, sedangkan penulisan laporan adalah sistematika penulisan yang di dalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informative tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.Akan tetapi,keberadaan unsur-unsur metode ilmiah adalah penting,sebab,merupakan ciri suatu tulisan ilmiah.
C.Adapun Unsur-Unsur Yang Menjadi Dasar Penelitian Ilmiah adalah:
a.Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.
b.Proposisi
Proposi adalah pernyataan(statement)tentang sifat dari realita yang dapat di uji kebenarannya.
c.Teori
Teori adalah rangkaian yang logis dari satu proposisi atau lebih.
d.Variebel
Variebel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
e.Hipotesa
Hipotesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentative tentang hubungan antara dua variebel atau lebih.
f.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variebel diukur.
2.Adapun Langkah-langkah Metode Penelitian adalah:
1). Mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Sumber inspirasi dalam menemukan masalah :
- Pengalaman pribadi
- Pengamatan sepintas
- Diskusi
- Seminar
- Studi kepustakaan
- Pernyataan pemegang otoritas bidang ilmu
- Institusi peneliti
- Setelah perumusan masalah, variabel bebas dapat ditentukan dan tujuan penelitian dapat
Di identifikasikan secara operasional
2). Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut
dari segi teori atau penemuan yang relevan serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain.
3). Merumuskan dan mengemukakan hipotesa
- Dalam penelitian eksperimental, kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis.
- Hipotesis adalah jawaban sementara, dinyatakan dalam bentuk jawaban atau pemecahan masalah, bukan dalam bentuk pertanyaan.
4). Merancang cara pengumpulan data / informasi
- Jelaskan mengenai variabel dan rancangan percobaan
- Variabel-variabel bebas yang akan diteliti sudah harus ditentukan sejak hipotesis dikemukakan.
5). Mengumpulkan Data / Informasi
-Data primer : data yang diperoleh langsung dari pengamatan yang dilakukan.
-Data sekunder : data yang sudah baku dan ditabulasikan dalam handbook atau sumber lain.
-Data percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain yang dipublikasikan termasuk data sekunder.
-Dalam menggunakan data sekunder perlu diperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas data tersebut.
-Menyusun, mengolah dan menganalisa data / informasi
yang diperoleh untuk menguji hipotesis.
6).Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya
-Kegiatan penelitian umumnya di akhiri dengan pembuatan laporan ,baik untuk keperluan dokumentasi maupun untuk di publikasikan dalam forum ilmiah atau media cetak yang ilmiah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir amat sistematis
2. Unsur – unsur dasar penelitian :
• Konsep
• Proposisi
• Teori
• Variebel
• Hipotesa
• Defenisi operasional
3. Langkah- langkah metode penelitian:
• Mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian.
• Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut.
• Merumuskan dan mengemukakan hipotesa.
• Merancang cara pengumpulan informasi.
• Mengumpulkan data atau informasi.
• Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs.H.M.Subana,M.Pd dan Sudrajat, S.Pd (2001).Dasar-Dasar penelitian ilmiah
2.Singarimbun Masri dan Sofian Efendi (1985).Metode Penelitian Survei
3.M.Anggoro Toha,dkk (2003) .Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH
DARTI ANRIANI 70400008005
YUNIARTI.KS 70400008028
RISKA BURHAN 70400008028
AHRIANI ROSPIANA 70400008003
PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLah SWT,yang telah memberikan kami kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan pada junjungan Nabi besar Muhamad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan ALLah,hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga MAKALAH METODE PENELITIAN ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Karena itu segala kritik dan saran yang mendukung guna makalah ini menjadi baik,sangat kami harapkan.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimah kasih dan mohon ma’af bila ada kata-kata kurang maupun berkelebihan dalam makalah ini karena kami menyadari bahwa kami tidak terlepas dari kesalahan
Wassalam.........
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………6
a. Memahami sistematikalangkah- langkah penelitian…………………………………………5
b. Pengertian penelitian…………………………………………………………………………5
c. Tahap-tahap penelitian……………………………………………………………………….5
d. Unsur – unsur penelitian……………………………………………………………………..7
e. Langkah-langkah penelitian………………………………………………………………….8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………….....10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal.
Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah adalah konsep,proposisi,teori,variebel,hipotesa dan definisi operasional,sedangkan langkah-langkah metode penelitian adalah mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian,penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut,merumuskan dan mengemukakan hipotesa,merancang cara pengumpulan data atau informasi. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yakni:
A. Bagaimana cara memahami sistematiaka langkah – langkah penelitian?
B. Bagaimana cara mengumpulkan data dan menentukan subjek penelitian secara sistematis?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makala metode penelitian ini yaitu bagaimana kita dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan makalah secara sistematika yang dapat membantu pembutan karya tulis ilmiah.
BAB 11
PEMBAHASAN
1.Memahami Sistematika Langkah-Langkah Penelitian
A.Pengertian Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditunjukkan melalui kerangka berfikir yang mengacuh pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikit yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi,tesis,dll)
B. Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
a. Perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan perencanaan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrumen penelitian. Dalam arti non fisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkai stategi penelitian untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian,memiliki statistic yang akan digunakan, dll.
Agar lebih terarah jalannya penelitian, diperlukan acuan yang formal tertulis untuk merencanakan penelitian. Acuan formal yang tertulis ini biasanya diwujudkan dalam bentuk proposal penelitian. Untuk penelitian yang mengandung muatan akademis (skripsi,tesis,dan desertasi), maka keberadaan proposal penelitian menjadi penting adanya,sekaligus memiliki bobot penelitian tersendiri.
b.Pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian.
c.Penulisan laporan penelitian
Laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal, sedangkan penulisan laporan adalah sistematika penulisan yang di dalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informative tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.Akan tetapi,keberadaan unsur-unsur metode ilmiah adalah penting,sebab,merupakan ciri suatu tulisan ilmiah.
C.Adapun Unsur-Unsur Yang Menjadi Dasar Penelitian Ilmiah adalah:
a.Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.
b.Proposisi
Proposi adalah pernyataan(statement)tentang sifat dari realita yang dapat di uji kebenarannya.
c.Teori
Teori adalah rangkaian yang logis dari satu proposisi atau lebih.
d.Variebel
Variebel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
e.Hipotesa
Hipotesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentative tentang hubungan antara dua variebel atau lebih.
f.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variebel diukur.
2.Adapun Langkah-langkah Metode Penelitian adalah:
1). Mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Sumber inspirasi dalam menemukan masalah :
- Pengalaman pribadi
- Pengamatan sepintas
- Diskusi
- Seminar
- Studi kepustakaan
- Pernyataan pemegang otoritas bidang ilmu
- Institusi peneliti
- Setelah perumusan masalah, variabel bebas dapat ditentukan dan tujuan penelitian dapat
Di identifikasikan secara operasional
2). Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut
dari segi teori atau penemuan yang relevan serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain.
3). Merumuskan dan mengemukakan hipotesa
- Dalam penelitian eksperimental, kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis.
- Hipotesis adalah jawaban sementara, dinyatakan dalam bentuk jawaban atau pemecahan masalah, bukan dalam bentuk pertanyaan.
4). Merancang cara pengumpulan data / informasi
- Jelaskan mengenai variabel dan rancangan percobaan
- Variabel-variabel bebas yang akan diteliti sudah harus ditentukan sejak hipotesis dikemukakan.
5). Mengumpulkan Data / Informasi
-Data primer : data yang diperoleh langsung dari pengamatan yang dilakukan.
-Data sekunder : data yang sudah baku dan ditabulasikan dalam handbook atau sumber lain.
-Data percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain yang dipublikasikan termasuk data sekunder.
-Dalam menggunakan data sekunder perlu diperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas data tersebut.
-Menyusun, mengolah dan menganalisa data / informasi
yang diperoleh untuk menguji hipotesis.
6).Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya
-Kegiatan penelitian umumnya di akhiri dengan pembuatan laporan ,baik untuk keperluan dokumentasi maupun untuk di publikasikan dalam forum ilmiah atau media cetak yang ilmiah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir amat sistematis
2. Unsur – unsur dasar penelitian :
• Konsep
• Proposisi
• Teori
• Variebel
• Hipotesa
• Defenisi operasional
3. Langkah- langkah metode penelitian:
• Mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian.
• Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut.
• Merumuskan dan mengemukakan hipotesa.
• Merancang cara pengumpulan informasi.
• Mengumpulkan data atau informasi.
• Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs.H.M.Subana,M.Pd dan Sudrajat, S.Pd (2001).Dasar-Dasar penelitian ilmiah
2.Singarimbun Masri dan Sofian Efendi (1985).Metode Penelitian Survei
3.M.Anggoro Toha,dkk (2003) .Metode Penelitian
MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH
DARTI ANRIANI 70400008005
YUNIARTI.KS 70400008028
RISKA BURHAN 70400008028
AHRIANI ROSPIANA 70400008003
PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLah SWT,yang telah memberikan kami kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan pada junjungan Nabi besar Muhamad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan ALLah,hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga MAKALAH METODE PENELITIAN ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Karena itu segala kritik dan saran yang mendukung guna makalah ini menjadi baik,sangat kami harapkan.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimah kasih dan mohon ma’af bila ada kata-kata kurang maupun berkelebihan dalam makalah ini karena kami menyadari bahwa kami tidak terlepas dari kesalahan
Wassalam.........
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………6
a. Memahami sistematikalangkah- langkah penelitian…………………………………………5
b. Pengertian penelitian…………………………………………………………………………5
c. Tahap-tahap penelitian……………………………………………………………………….5
d. Unsur – unsur penelitian……………………………………………………………………..7
e. Langkah-langkah penelitian………………………………………………………………….8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………….....10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal.
Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah adalah konsep,proposisi,teori,variebel,hipotesa dan definisi operasional,sedangkan langkah-langkah metode penelitian adalah mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian,penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut,merumuskan dan mengemukakan hipotesa,merancang cara pengumpulan data atau informasi. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yakni:
A. Bagaimana cara memahami sistematiaka langkah – langkah penelitian?
B. Bagaimana cara mengumpulkan data dan menentukan subjek penelitian secara sistematis?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makala metode penelitian ini yaitu bagaimana kita dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan makalah secara sistematika yang dapat membantu pembutan karya tulis ilmiah.
BAB 11
PEMBAHASAN
1.Memahami Sistematika Langkah-Langkah Penelitian
A.Pengertian Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditunjukkan melalui kerangka berfikir yang mengacuh pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikit yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi,tesis,dll)
B. Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
a. Perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan perencanaan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrumen penelitian. Dalam arti non fisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkai stategi penelitian untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian,memiliki statistic yang akan digunakan, dll.
Agar lebih terarah jalannya penelitian, diperlukan acuan yang formal tertulis untuk merencanakan penelitian. Acuan formal yang tertulis ini biasanya diwujudkan dalam bentuk proposal penelitian. Untuk penelitian yang mengandung muatan akademis (skripsi,tesis,dan desertasi), maka keberadaan proposal penelitian menjadi penting adanya,sekaligus memiliki bobot penelitian tersendiri.
b.Pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian.
c.Penulisan laporan penelitian
Laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal, sedangkan penulisan laporan adalah sistematika penulisan yang di dalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informative tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.Akan tetapi,keberadaan unsur-unsur metode ilmiah adalah penting,sebab,merupakan ciri suatu tulisan ilmiah.
C.Adapun Unsur-Unsur Yang Menjadi Dasar Penelitian Ilmiah adalah:
a.Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.
b.Proposisi
Proposi adalah pernyataan(statement)tentang sifat dari realita yang dapat di uji kebenarannya.
c.Teori
Teori adalah rangkaian yang logis dari satu proposisi atau lebih.
d.Variebel
Variebel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
e.Hipotesa
Hipotesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentative tentang hubungan antara dua variebel atau lebih.
f.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variebel diukur.
2.Adapun Langkah-langkah Metode Penelitian adalah:
1). Mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Sumber inspirasi dalam menemukan masalah :
- Pengalaman pribadi
- Pengamatan sepintas
- Diskusi
- Seminar
- Studi kepustakaan
- Pernyataan pemegang otoritas bidang ilmu
- Institusi peneliti
- Setelah perumusan masalah, variabel bebas dapat ditentukan dan tujuan penelitian dapat
Di identifikasikan secara operasional
2). Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut
dari segi teori atau penemuan yang relevan serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain.
3). Merumuskan dan mengemukakan hipotesa
- Dalam penelitian eksperimental, kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis.
- Hipotesis adalah jawaban sementara, dinyatakan dalam bentuk jawaban atau pemecahan masalah, bukan dalam bentuk pertanyaan.
4). Merancang cara pengumpulan data / informasi
- Jelaskan mengenai variabel dan rancangan percobaan
- Variabel-variabel bebas yang akan diteliti sudah harus ditentukan sejak hipotesis dikemukakan.
5). Mengumpulkan Data / Informasi
-Data primer : data yang diperoleh langsung dari pengamatan yang dilakukan.
-Data sekunder : data yang sudah baku dan ditabulasikan dalam handbook atau sumber lain.
-Data percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain yang dipublikasikan termasuk data sekunder.
-Dalam menggunakan data sekunder perlu diperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas data tersebut.
-Menyusun, mengolah dan menganalisa data / informasi
yang diperoleh untuk menguji hipotesis.
6).Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya
-Kegiatan penelitian umumnya di akhiri dengan pembuatan laporan ,baik untuk keperluan dokumentasi maupun untuk di publikasikan dalam forum ilmiah atau media cetak yang ilmiah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir amat sistematis
2. Unsur – unsur dasar penelitian :
• Konsep
• Proposisi
• Teori
• Variebel
• Hipotesa
• Defenisi operasional
3. Langkah- langkah metode penelitian:
• Mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian.
• Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut.
• Merumuskan dan mengemukakan hipotesa.
• Merancang cara pengumpulan informasi.
• Mengumpulkan data atau informasi.
• Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs.H.M.Subana,M.Pd dan Sudrajat, S.Pd (2001).Dasar-Dasar penelitian ilmiah
2.Singarimbun Masri dan Sofian Efendi (1985).Metode Penelitian Survei
3.M.Anggoro Toha,dkk (2003) .Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH
DARTI ANRIANI 70400008005
YUNIARTI.KS 70400008028
RISKA BURHAN 70400008028
AHRIANI ROSPIANA 70400008003
PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLah SWT,yang telah memberikan kami kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan pada junjungan Nabi besar Muhamad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan ALLah,hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga MAKALAH METODE PENELITIAN ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Karena itu segala kritik dan saran yang mendukung guna makalah ini menjadi baik,sangat kami harapkan.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimah kasih dan mohon ma’af bila ada kata-kata kurang maupun berkelebihan dalam makalah ini karena kami menyadari bahwa kami tidak terlepas dari kesalahan
Wassalam.........
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………6
a. Memahami sistematikalangkah- langkah penelitian…………………………………………5
b. Pengertian penelitian…………………………………………………………………………5
c. Tahap-tahap penelitian……………………………………………………………………….5
d. Unsur – unsur penelitian……………………………………………………………………..7
e. Langkah-langkah penelitian………………………………………………………………….8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………….....10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal.
Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah adalah konsep,proposisi,teori,variebel,hipotesa dan definisi operasional,sedangkan langkah-langkah metode penelitian adalah mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian,penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut,merumuskan dan mengemukakan hipotesa,merancang cara pengumpulan data atau informasi. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yakni:
A. Bagaimana cara memahami sistematiaka langkah – langkah penelitian?
B. Bagaimana cara mengumpulkan data dan menentukan subjek penelitian secara sistematis?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makala metode penelitian ini yaitu bagaimana kita dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan makalah secara sistematika yang dapat membantu pembutan karya tulis ilmiah.
BAB 11
PEMBAHASAN
1.Memahami Sistematika Langkah-Langkah Penelitian
A.Pengertian Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditunjukkan melalui kerangka berfikir yang mengacuh pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikit yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi,tesis,dll)
B. Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
a. Perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan perencanaan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrumen penelitian. Dalam arti non fisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkai stategi penelitian untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian,memiliki statistic yang akan digunakan, dll.
Agar lebih terarah jalannya penelitian, diperlukan acuan yang formal tertulis untuk merencanakan penelitian. Acuan formal yang tertulis ini biasanya diwujudkan dalam bentuk proposal penelitian. Untuk penelitian yang mengandung muatan akademis (skripsi,tesis,dan desertasi), maka keberadaan proposal penelitian menjadi penting adanya,sekaligus memiliki bobot penelitian tersendiri.
b.Pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian.
c.Penulisan laporan penelitian
Laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal, sedangkan penulisan laporan adalah sistematika penulisan yang di dalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informative tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.Akan tetapi,keberadaan unsur-unsur metode ilmiah adalah penting,sebab,merupakan ciri suatu tulisan ilmiah.
C.Adapun Unsur-Unsur Yang Menjadi Dasar Penelitian Ilmiah adalah:
a.Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.
b.Proposisi
Proposi adalah pernyataan(statement)tentang sifat dari realita yang dapat di uji kebenarannya.
c.Teori
Teori adalah rangkaian yang logis dari satu proposisi atau lebih.
d.Variebel
Variebel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
e.Hipotesa
Hipotesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentative tentang hubungan antara dua variebel atau lebih.
f.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variebel diukur.
2.Adapun Langkah-langkah Metode Penelitian adalah:
1). Mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Sumber inspirasi dalam menemukan masalah :
- Pengalaman pribadi
- Pengamatan sepintas
- Diskusi
- Seminar
- Studi kepustakaan
- Pernyataan pemegang otoritas bidang ilmu
- Institusi peneliti
- Setelah perumusan masalah, variabel bebas dapat ditentukan dan tujuan penelitian dapat
Di identifikasikan secara operasional
2). Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut
dari segi teori atau penemuan yang relevan serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain.
3). Merumuskan dan mengemukakan hipotesa
- Dalam penelitian eksperimental, kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis.
- Hipotesis adalah jawaban sementara, dinyatakan dalam bentuk jawaban atau pemecahan masalah, bukan dalam bentuk pertanyaan.
4). Merancang cara pengumpulan data / informasi
- Jelaskan mengenai variabel dan rancangan percobaan
- Variabel-variabel bebas yang akan diteliti sudah harus ditentukan sejak hipotesis dikemukakan.
5). Mengumpulkan Data / Informasi
-Data primer : data yang diperoleh langsung dari pengamatan yang dilakukan.
-Data sekunder : data yang sudah baku dan ditabulasikan dalam handbook atau sumber lain.
-Data percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain yang dipublikasikan termasuk data sekunder.
-Dalam menggunakan data sekunder perlu diperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas data tersebut.
-Menyusun, mengolah dan menganalisa data / informasi
yang diperoleh untuk menguji hipotesis.
6).Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya
-Kegiatan penelitian umumnya di akhiri dengan pembuatan laporan ,baik untuk keperluan dokumentasi maupun untuk di publikasikan dalam forum ilmiah atau media cetak yang ilmiah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir amat sistematis
2. Unsur – unsur dasar penelitian :
• Konsep
• Proposisi
• Teori
• Variebel
• Hipotesa
• Defenisi operasional
3. Langkah- langkah metode penelitian:
• Mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian.
• Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut.
• Merumuskan dan mengemukakan hipotesa.
• Merancang cara pengumpulan informasi.
• Mengumpulkan data atau informasi.
• Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs.H.M.Subana,M.Pd dan Sudrajat, S.Pd (2001).Dasar-Dasar penelitian ilmiah
2.Singarimbun Masri dan Sofian Efendi (1985).Metode Penelitian Survei
3.M.Anggoro Toha,dkk (2003) .Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
MEMAHAMI SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH
DARTI ANRIANI 70400008005
YUNIARTI.KS 70400008028
RISKA BURHAN 70400008028
AHRIANI ROSPIANA 70400008003
PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLah SWT,yang telah memberikan kami kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH METODE PENELITIAN ini.Sholawat dan taslim tak lupa pula kami kirimkan pada junjungan Nabi besar Muhamad SAW.Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan ALLah,hingga kita dapat menikmati indahnya Dinul Islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga MAKALAH METODE PENELITIAN ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Karena itu segala kritik dan saran yang mendukung guna makalah ini menjadi baik,sangat kami harapkan.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimah kasih dan mohon ma’af bila ada kata-kata kurang maupun berkelebihan dalam makalah ini karena kami menyadari bahwa kami tidak terlepas dari kesalahan
Wassalam.........
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………6
a. Memahami sistematikalangkah- langkah penelitian…………………………………………5
b. Pengertian penelitian…………………………………………………………………………5
c. Tahap-tahap penelitian……………………………………………………………………….5
d. Unsur – unsur penelitian……………………………………………………………………..7
e. Langkah-langkah penelitian………………………………………………………………….8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………….....10
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal.
Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah adalah konsep,proposisi,teori,variebel,hipotesa dan definisi operasional,sedangkan langkah-langkah metode penelitian adalah mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian,penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut,merumuskan dan mengemukakan hipotesa,merancang cara pengumpulan data atau informasi. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yakni:
A. Bagaimana cara memahami sistematiaka langkah – langkah penelitian?
B. Bagaimana cara mengumpulkan data dan menentukan subjek penelitian secara sistematis?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makala metode penelitian ini yaitu bagaimana kita dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan makalah secara sistematika yang dapat membantu pembutan karya tulis ilmiah.
BAB 11
PEMBAHASAN
1.Memahami Sistematika Langkah-Langkah Penelitian
A.Pengertian Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah . kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata kunci karena mengacuh pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis yang disebut dengan metode ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir yang amat sistematis. Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditunjukkan melalui kerangka berfikir yang mengacuh pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikit yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi,tesis,dll)
B. Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
a. Perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan perencanaan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrumen penelitian. Dalam arti non fisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkai stategi penelitian untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian,memiliki statistic yang akan digunakan, dll.
Agar lebih terarah jalannya penelitian, diperlukan acuan yang formal tertulis untuk merencanakan penelitian. Acuan formal yang tertulis ini biasanya diwujudkan dalam bentuk proposal penelitian. Untuk penelitian yang mengandung muatan akademis (skripsi,tesis,dan desertasi), maka keberadaan proposal penelitian menjadi penting adanya,sekaligus memiliki bobot penelitian tersendiri.
b.Pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian.
c.Penulisan laporan penelitian
Laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal, sedangkan penulisan laporan adalah sistematika penulisan yang di dalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informative tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.Akan tetapi,keberadaan unsur-unsur metode ilmiah adalah penting,sebab,merupakan ciri suatu tulisan ilmiah.
C.Adapun Unsur-Unsur Yang Menjadi Dasar Penelitian Ilmiah adalah:
a.Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.
b.Proposisi
Proposi adalah pernyataan(statement)tentang sifat dari realita yang dapat di uji kebenarannya.
c.Teori
Teori adalah rangkaian yang logis dari satu proposisi atau lebih.
d.Variebel
Variebel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
e.Hipotesa
Hipotesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentative tentang hubungan antara dua variebel atau lebih.
f.Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variebel diukur.
2.Adapun Langkah-langkah Metode Penelitian adalah:
1). Mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Sumber inspirasi dalam menemukan masalah :
- Pengalaman pribadi
- Pengamatan sepintas
- Diskusi
- Seminar
- Studi kepustakaan
- Pernyataan pemegang otoritas bidang ilmu
- Institusi peneliti
- Setelah perumusan masalah, variabel bebas dapat ditentukan dan tujuan penelitian dapat
Di identifikasikan secara operasional
2). Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut
dari segi teori atau penemuan yang relevan serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain.
3). Merumuskan dan mengemukakan hipotesa
- Dalam penelitian eksperimental, kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis.
- Hipotesis adalah jawaban sementara, dinyatakan dalam bentuk jawaban atau pemecahan masalah, bukan dalam bentuk pertanyaan.
4). Merancang cara pengumpulan data / informasi
- Jelaskan mengenai variabel dan rancangan percobaan
- Variabel-variabel bebas yang akan diteliti sudah harus ditentukan sejak hipotesis dikemukakan.
5). Mengumpulkan Data / Informasi
-Data primer : data yang diperoleh langsung dari pengamatan yang dilakukan.
-Data sekunder : data yang sudah baku dan ditabulasikan dalam handbook atau sumber lain.
-Data percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain yang dipublikasikan termasuk data sekunder.
-Dalam menggunakan data sekunder perlu diperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas data tersebut.
-Menyusun, mengolah dan menganalisa data / informasi
yang diperoleh untuk menguji hipotesis.
6).Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya
-Kegiatan penelitian umumnya di akhiri dengan pembuatan laporan ,baik untuk keperluan dokumentasi maupun untuk di publikasikan dalam forum ilmiah atau media cetak yang ilmiah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dan cara berfikir amat sistematis
2. Unsur – unsur dasar penelitian :
• Konsep
• Proposisi
• Teori
• Variebel
• Hipotesa
• Defenisi operasional
3. Langkah- langkah metode penelitian:
• Mengidentifikasikan,memilih dan merumuskan masalah penelitian.
• Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah tersebut.
• Merumuskan dan mengemukakan hipotesa.
• Merancang cara pengumpulan informasi.
• Mengumpulkan data atau informasi.
• Membuat laporan hasil penelitian dan mempublikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs.H.M.Subana,M.Pd dan Sudrajat, S.Pd (2001).Dasar-Dasar penelitian ilmiah
2.Singarimbun Masri dan Sofian Efendi (1985).Metode Penelitian Survei
3.M.Anggoro Toha,dkk (2003) .Metode Penelitian
Metodologi PENELITIAN “JENIS PENELITIAN”
Metodologi PENELITIAN
“JENIS PENELITIAN”
DISUSUN OLEH
KEOMPOK IX :
IRMAWATI. S
MARSI DEWI
JUSRIANI
PRODI KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karuniaNya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Jenis-Jenis Penelitian. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penelitian bagi yang membacanya sehingga dapat memberikan kemudahan apabila melakukan sebuah penelitian.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami dan teman-teman yang telah membantu dan memberikan kami motifasi sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan saran-saran dari teman-teman yang bersifat membangun sehingga makalah ini dapat mendekati kesempurnaan.
Makassar, Oktober 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DEFINISI
Penelitian adalah:
• Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995)
• Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta2 baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991)
Metode Penelitian adalah:
Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
• Rasional : Penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal shg terjangkau oleh penalaran manusia.
• Empiris : cara yang digunakan dapat diamati dengan indera manusia.
• Sistematis : proses penelitian menggunakan langkah2 ttt yang bersifat logis.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan
2. Jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Jenis penelitian menurut pendekatan
4. Penelitian Menurut Metode.
KRITERIA PENELITIAN YANG BAIK
Ciri-ciri karya tulis ilmiah yang baik adalah:
1. Bersifat kritis dan analitis
2. Memuat konsep dan teori
3. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform.
4. Rasional
5. Obyektif
B. Rumusan Masalah
1. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut tujuan
2. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut pendekatan
4. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut methode
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui apa-apa saja jenis-jenis penelitian menurut tujuan
2. Ingin mengetahui apa-apa jenis-jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Ingin mengetahui apa-apa jenis-jenis penelitian menurut pemdekatan
4. Ingin mengetahui apa-apa jenis-jenis penelitian menurut methode
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, sifat dasar, pendekatan dan metode:
1. Penelitian Menurut Tujuan
Jenis penelitian menurut tujuan yaitu :
a. Penelitian Eksploratif
penelitian yang bertujuan untuk menggali (mengeksplorasi) sebanyak-banyaknya cirri-ciri fenomena alam untuk menemukan cirri-ciri baru secara deskriptif
b. Penelitian Verificatif
Adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu peristiwa (ilmu) yang diragukan kebenarannya.
c. penelitian Exolanatory
adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan mencari hipotesis dan menjelaskan hubungan yang ada
d. penelitian Basic/pure
adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menemukan ilmu (science), teori, dalil baru yang dijabarkan secara umum
e. penelitian Applide
adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menemukan cara-cara pemecahan masalah sehari-hari atau masalah pembangunan
2. Jenis penelitian menurut sifat dasar
a. Penelitian observasional
Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan (observasi) dan mencatat ciri-ciri/fenomena alam
b. Penelitian Experimental
Adalah penelitian yang dikakukan melalui pengamatan atau perlakuan sering juga disebut dengan penelitian treatment terhadap factor (variable bebas) kemudian dilihat akibatnya (variable terikat)
c. Penelitian Ex Post Facto
Adalah penelitian melalui pengamatan terhadap akibat suatu peristiwa (variable bebas tidak dapat dimanipulasi), sehingga penelitian ini bersifat retrospektif.
3. Jenis penelitian menurut pendekatan
a. Penelitian Cross Sectional (Studi Potong Lintang)
Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor resiko) dengan variabel dependen (efek).
Penelitian cross sectional yang dinilai adalah subyek yang baru dan sudah lama menderita penyakit atau kelainan yang sedang diselidiki. Dan tidak dapat menunjukkan hubungan sebab akibat
Langkah-langkah pada study cross sectional yaitu :
1. Merumuskan pertanyaan penelitian beserta hipotesis yang sesuai
Maksudnya pertanyaan penelitian yang akan dijawab harus dikemukakan dengan jelas. Dalam studi cross sectional analitik hendaklah di kemukakan hubungan antar variable yang diteliti.
2. Mengidentifikasikan variable bebas dan tergantung
Maksudnya semua variable yang diteliti dalam studi prevalens harus diidentifikasikan dengan cermat
3. Menetapkan subyek penelitian
a. Menetapkan populasi penelitian
Bergantung kepada tujuan penelitian, maka ditentukan dari populasi terjangkau mana subyek penelitian yang akan dipilih, apakh dari rumah sakit/fasilitas kesehatan, atau dari masyarakat umum
b. Menentukan sampel dan memperkirakan besar sampel
• Besar sampel harus diperkirakan dengan formula yang sesuai
• Pemilihan sampel harus dilakukan dengan cara yang benar, agar dapat mewakili populasi terjangkau
4. Melaksanakan pengukuran
a. Pengukuran factor resiko
• Penetapan factor resiko dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, tergantung pada sifat factor resiko
• Dapat digunakan kuesioner, catatan medic, uji laboratorium, pemeriksaan fisis atau prosedur pemeriksaan khusus
b. Pengukuran efek atau penyakit
• Terdapatnya efek atau penyakit tertentu dapat ditentukan dengan kuesioner, pemeriksaan fisis atau pemeriksaan khusus, bergantung kepada karakteristik penyakit yang dipelajari
• Harus ditetapkan criteria diagnosisnya dengan batasan operasional yang jelas
5. Melakukan analisis
Analisis ini dapat berupa suatu uji hipotesis ataupun analisis untuk memperoleh risiko relative. Hal yang terakhir inilah yang lebih sering dihitung dalam study cross sectional untuk mengidentifikasikan factor risiko.
Kelebihan dan kekurangan penelitian cross sectional :
a. Kelebihan
• Keuntungan yang utama dari desain cross sectional adalah memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya para pasien yang mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup memadai
• Desain ini relative murah, mudah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh
• Dapat dipakai untuk meneliti banyak variable sekaligus
b. Kekurangan
• Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas)
• Study prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa yang panjang dari pada yang mempunyai masa sakit yang pendek, karena individu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam study
• Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variable yang dipelajari banyak
• Tidak menggambarka perjalanan penyakit, insidens maupun prognosis
• Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang, misalnya kanker lambung, karena pada populasi usia 45-49 tahun diperlukan paling tidak 10.000 subyek untuk mendapatkan suatu kasus
b. penelitianLongitudinal
Bahasa Inggris: longitudinal research) adalah salah satu jenis penelitian sosial yang membandingkan perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu. Penelitian jenis ini sengaja digunakan untuk penelitian jangka panjang, karena memakan waktu yang lama (Follow Up Research) Karakteristik dan cakupan utama dari penelitian longitudinal meliputi
1. Data dikumpulkan untuk setiap variabel pada dua atau lebih periode waktu tertentu.
2. Subjek atau kasus yang dianalisis sama, atau setidaknya dapat diperbandingkan antara satu periode dengan periode berikutnya.
3. Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam satu periode dengan antar metode yang berbeda.
Jenis
Terdapat tiga macam penelitian longitudinal, yaitu :
1. Studi panel (Panel-study) merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan dalam waktu yang berlainan, namun tetap menggunakan sampel yang sama.
2. Waktu berjalan (time series) merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan dalam waktu yang berlainan dan belum tentu menggunakan sampel yang sama dalam sebuah populasi yang sama.
3. Cohort-study merupakan penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang yang memiliki kebudayaan, latar belakang, atau pengalaman yang sama.
c. Penelitian Prospektif
Adalah penelitian yang dilakukan berupa pengamatan terhadap peristiwa yang belum dan yang akan terjadi (Follow Up Research) dilakukan satu kali atau lebih
d. Penelitian Retrospektif
Adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencarifaktor yang berhubungan dengan penyebab.
4. Penelitian Menurut Metode.
a. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
Langkah-langkah dalam penelitian survey yaitu :
• Planning (perencanaan)
• Defining the population (menentukan populasi)
• Sampling (menarik sampel dalam populasi)
• Constructing instrument (membuat instrument)
• Conducting survey (melakukan survey)
• Processing the data (memproses data : analisis dan interpretasi
Tekhnik Pengumpulan Data Pada Penelitian survey
• Personal interview
• Telephone interview
• Mailed questionnaire
• Directly administered queirtionnare
Jenis instrument untuk penelitian survey
• Intervieuw guide (pedoman wawancara)
• Questionnaire (angket)
• Observation checklist (Lembar observasi)
Penelitian survey terdiri dari :
1. Survey Deskriptif (Exploratory Study)
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.
Karakteristik Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa :
(1) Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat
(2) Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan
(3) Tidak adanya uji hipotesis.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Bentuk – bentuk pelaksanaan Penelitian Deskriptif dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain :
1) Survey (survey)
• SURVEY adalah Suatu cara penelitian Deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.
• TUJUAN Survey adalah Untuk membuat Penilaian terhadap suatu Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
• SURVEY bukan hanya dilaksanakan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan Hubungan antara berbagai variabel yang diteliti.
Mutu / Kualitas Desain Survey tergantung dari :
1. Jumlah Sampel,
2. Taraf ke-Representatif-an Sampel,
3. Tingkat Kepercayaan Informasi yang diperoleh dari Sampel tersebut. Dalam penelitian kesehatan, jenis masalah dalam Desain Survey
Kebaikan Desain Survey :
• Dalam Survey biasanya dilibatkan banyak orang (sampel) untuk mencapai Generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti Angket, Wawancara atau Observasi sesuai kebutuhan/pilihan peneliti.
• Sering tampil masalah – masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus dapat bersifat Eksploratif.
• Dengan survey, peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
• Biaya relatif lebih murah.
Kelemahan Desain Survey :
• Desain Survey, biasanya hanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam apalagi bila menggunakan Angket.
• Pendapat populasi yang disurvey mudah berubah – ubah karena pengaruh berbagai faktor dari luar.
• Tidak ada jaminan bahwa Angket yang diedarkan akan dijawab semua oleh Populasi/Sampel.
2) Case study (studi kasus)
• Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam
( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan social termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap.
• Case Study dapat dilakukan terhadap seorang Individu, sekelompok individu (keluarga, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, manula, balita dsb) ; segolongan manusia (guru, bidan, perawat, suku Batak dsb) ; lingkungan hidup manusia (Desa, Kota, Pesisir dsb) ; atau lembaga sosial (perkawinan – perceraiana, pendidikan, agama dsb).
• Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok Penduduk yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis, baik dari segi yg berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor2 yang mempengaruhi, kejadian2 khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan tertentu.
• Meskipun dalam Case Study ini yang diteliti hanya berbentuk Unit Tunggal, namun dianalisis secara mendalam meliputi aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integrative.
• Namun demikian, hasil penelitian Case Study ini masih perlu dikaji ulang dengan menggunakan jumlah Sample yang lebih banyak agar data yang dianalisa semakin representatif sehingga lebih dapat di Generalisasikan.
3) Colleration study (studi kolerasi)
• Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar Variabel walaupun TIDAK diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan Sebab – Akibat atau bukan.
• Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang menyatakan adanya adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain.
• Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.
• Untuk Uji Statistik, menggunakan Analisis Korelasi. Dalam analisis ini nantinya akan didapatkan suatu angka yang dinamakan Koefisien Korelasi.
• Angka Korelasi yang mendekati angka 1 ditafsirkan sebagai Korelasi yang Sangat Kuat. Sedangkan angka koefisien korelasi yang mendekati Nol ditafsirkan sebagai Korelasi yang Tidak Kuat (Lemah), dan Angka Korelasi sama dengan Nol ( = 0 ) ditafsirkan sebagai Tidak Ada Korelasi.
• Disamping itu, dikenal juga Korelasi Positif dan Korelasi Negatif.
KORELASI POSITIF :
Diperoleh Hubungan yg Setara, artinya : kenaikan nilai satu variabel diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang lain.
KORELASI NEGATIF :
Diperoleh Hubungan yg Bertolak Belakang, artinya : Kenaikan nilai pada satu variabel diikuti Penurunan nilai variabel lain.
4) Comparative study (studi perbandingan)
• Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan
• (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan Persamaan dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor – Faktor apa / Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Study ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian dibandingkan. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan.
• Perlu ditekankan di sini, bahwa dalam desain penelitian ini tidak ada perlakuan atau intervensi sama sekali dari peneliti
5) Predicition study (studi prediksi)
• Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya
Contoh :
“Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian bayi berdasarkan pada
besarnya cakupan imunisasi”.
• Dalam bidang Kesehatan, Studi Prediksi digunakan untuk :
a) Membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari atribut lain.
Contoh :
Memperkirakan “penurunan angka kematian akibat kecelakaan” dari berlakunya “aturan penggunaan helm standart” bagi semua pengendara motor.
b) Membuat perkiraan terhadap auatu atribut dari hasil pengukuran.
Contoh :
Memperkirakan kemungkinan “wabah diare” dari hasil “pemeriksaan air minum” penduduk.
c) Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut.
Contoh :
Memperkirakan “Status Gizi Balita” dari “Tingkat Sosial Ekonomi” orang tua mereka.
d) Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran lain.
Contoh :
Memperkirakan “status gizi” dari “pengukuran berat badan perumur” pada balita.
• Untuk uji statistik pada Study Prediktif ini biasanya digunakan Analisis Regresi. Sebagaimana dalam analisis korelasi, maka dalam analisis regresi ini penafsiran hasil analisa didasarkan pada angka Koefisien yang diperoleh
• Dalam analisis Regresi ini, akan dilihat apakah munculnya suatu gejala itu ada hubungannya dengan gejala lain atau tidak dan sampai seberapa besar derajat hubungan tersebut.
6) Evaluation study (studi evaluasi)
• Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah dilakukan.
Misalnya :
Penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas,
penelitian tentang program pemberantasan penyakit menular,
penelitian evaluasi tentang program perbaikan gizi, penelitian evaluasi
tentang cakupan pelayanan imunisasi balita, penelitian evaluasi
tentang mutu layanan fasilitas kesehatan dll.
• Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau peningkatan program – program tersebut.
• Dalam mengolah atau menganalisa data pada desain studi evaluasi ini hanya menggunakan statistik sederhana saja, misalnya analisa presentase saja
Langkah-langkah penelitian deskriptif yaitu :
Secara umum Langkah – Langkah (Teknis) yang harus ditempuh dalam Penelitian Deskriptif tidak berbeda dengan desain penelitian-penelitian yang lain, yang meliputi :
1) Memilih masalah yang akan diteliti,
2) Merumuskan dan Mengadakan pembatasan masalah; kemudian berdasarkan masalah tersebut melakukan study pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori – teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep penelitian
3) Membuat asumsi atau anggapan-anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis Penelitian.
4) Merumuskan hipotesis Penelitian, Bila Ada
5) Merumuskan dan memilih Teknik, pengumpulan data
6) Menentukan Kriteria atau Kategori untuk mengadakan klasifikasi data
7) Menentukan Teknik dan Alat pengumpul data Data yang akan digunakan
8) Melaksanakan Penelitian atau Pengumpulan Data untuk menguji hipotesis
9) Melakukan pengolahan dan analisis Data
10) Menarik kesimpulan atau generalisasi
11) Menyusun dan Mempublikasikan laporan Penelitian.
2. Survey Analitik (Explanatory Study)
Adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar faktor efek.
Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Secara garis besar survey analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis), yakni Survey Analitic Cross Sectional, Survey Analitic Case Control (Retrospective), dan Survey Analitic Cohort (Prospective).
• Penelitian Retrospektif ( Retrospective Study)
Adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Dengan kata lain efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. Adapun tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :
- Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko atau efek)
- Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
- Identifikasi kasus
- Pemilihan subyek sebagai kontrol
- Melakukan pengukuran “retrospektif†(melihat kebelakang) untuk melihat faktor risiko
- Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel objek kontrol.
• Penelitian sectional silang (cross sectional study) dan
Ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut juga penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi.
• Prospektif (prospective Study)
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut :
Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek
Menetapkan subyek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
Pemilihan subyek dengan faktor risiko positive dari subjek dengan efek negative
Memilih subyek yang akan menjadi anggota kelompok control
Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan
Mengidentifikasi timbul atau tidaknya efek pada kedua kelompok
Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol
b.Penelitian Experimental
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
Karakteristik
1. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.
3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity)
4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity)
Tahapan dan Macam Eksperiment
1. Eksperimentasi permulaan
2. Rancangan Faktorial.
3. Kelompok eksperimen dan kelompok control
4. Validitas Eksperimen
5. Variabel yang Terkait dengan Eksperimentasi.
6. Rancangan Eksperimen
. Langkah Pokok Eksperiment
1. Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4. Mengidentifikasikan pengertian-pengertian dasar dan variable-variabel utama.
5. Menyusun rencana eksperimen.
6. Melakukan eksperimen.
7. Mengatur data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya dengan menempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhatikan efek yang diperkirakan akan ada.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
JENIS-JENIS PENELITIAN
Dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, sifat dasar, pendekatan dan metode:
5. Penelitian Menurut Tujuan
Jenis penelitian menurut tujuan yaitu :
a. Penelitian Eksploratif
b. Penelitian Verificatif
c. penelitian Exolanatory
d. penelitian Basic/pure
e. penelitian Applide
6. Jenis penelitian menurut sifat dasar
a. Penelitian observasional
b. Penelitian Experimental
c. Penelitian Ex Post Facto
7. Jenis penelitian menurut pendekatan
a. Penelitian Cross Sectional (Studi Potong Lintang)
b. penelitianLongitudinal
c. Penelitian Prospektif
d. Penelitian Retrospektif
8. Penelitian Menurut Metode.
a. Penelitian Survey
Penelitian survey terdiri dari :
1). Survey deskriptif (Exploratory study)
2). Survey analitik (Explanatory study) yang terdiri :
• Penelitian retrospektif (retrospective study)
• Penelitian seksional silang (cross sectional study) dan
• Prospektif (prospektif study)
b. Penelitian Experimental
DAFTAR PUSTAKA
http://wiwi-birulaut.blogspot.com/2010/02/beberapa-pendekatan-penelitian.html
http://dhinierha.blogspot.com/2009/02/rancangan-penelitian-cross-sectional.html
http://www.docstoc.com/docs/30817788/PENELITIAN-SURVEY-DAN-PENELITIAN
TINDAKAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_longitudinal
“JENIS PENELITIAN”
DISUSUN OLEH
KEOMPOK IX :
IRMAWATI. S
MARSI DEWI
JUSRIANI
PRODI KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karuniaNya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Jenis-Jenis Penelitian. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penelitian bagi yang membacanya sehingga dapat memberikan kemudahan apabila melakukan sebuah penelitian.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami dan teman-teman yang telah membantu dan memberikan kami motifasi sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan saran-saran dari teman-teman yang bersifat membangun sehingga makalah ini dapat mendekati kesempurnaan.
Makassar, Oktober 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DEFINISI
Penelitian adalah:
• Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995)
• Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta2 baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991)
Metode Penelitian adalah:
Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
• Rasional : Penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal shg terjangkau oleh penalaran manusia.
• Empiris : cara yang digunakan dapat diamati dengan indera manusia.
• Sistematis : proses penelitian menggunakan langkah2 ttt yang bersifat logis.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan
2. Jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Jenis penelitian menurut pendekatan
4. Penelitian Menurut Metode.
KRITERIA PENELITIAN YANG BAIK
Ciri-ciri karya tulis ilmiah yang baik adalah:
1. Bersifat kritis dan analitis
2. Memuat konsep dan teori
3. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform.
4. Rasional
5. Obyektif
B. Rumusan Masalah
1. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut tujuan
2. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut pendekatan
4. Berapa macam jenis-jenis penelitian menurut methode
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui apa-apa saja jenis-jenis penelitian menurut tujuan
2. Ingin mengetahui apa-apa jenis-jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Ingin mengetahui apa-apa jenis-jenis penelitian menurut pemdekatan
4. Ingin mengetahui apa-apa jenis-jenis penelitian menurut methode
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, sifat dasar, pendekatan dan metode:
1. Penelitian Menurut Tujuan
Jenis penelitian menurut tujuan yaitu :
a. Penelitian Eksploratif
penelitian yang bertujuan untuk menggali (mengeksplorasi) sebanyak-banyaknya cirri-ciri fenomena alam untuk menemukan cirri-ciri baru secara deskriptif
b. Penelitian Verificatif
Adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu peristiwa (ilmu) yang diragukan kebenarannya.
c. penelitian Exolanatory
adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan mencari hipotesis dan menjelaskan hubungan yang ada
d. penelitian Basic/pure
adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menemukan ilmu (science), teori, dalil baru yang dijabarkan secara umum
e. penelitian Applide
adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menemukan cara-cara pemecahan masalah sehari-hari atau masalah pembangunan
2. Jenis penelitian menurut sifat dasar
a. Penelitian observasional
Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan (observasi) dan mencatat ciri-ciri/fenomena alam
b. Penelitian Experimental
Adalah penelitian yang dikakukan melalui pengamatan atau perlakuan sering juga disebut dengan penelitian treatment terhadap factor (variable bebas) kemudian dilihat akibatnya (variable terikat)
c. Penelitian Ex Post Facto
Adalah penelitian melalui pengamatan terhadap akibat suatu peristiwa (variable bebas tidak dapat dimanipulasi), sehingga penelitian ini bersifat retrospektif.
3. Jenis penelitian menurut pendekatan
a. Penelitian Cross Sectional (Studi Potong Lintang)
Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor resiko) dengan variabel dependen (efek).
Penelitian cross sectional yang dinilai adalah subyek yang baru dan sudah lama menderita penyakit atau kelainan yang sedang diselidiki. Dan tidak dapat menunjukkan hubungan sebab akibat
Langkah-langkah pada study cross sectional yaitu :
1. Merumuskan pertanyaan penelitian beserta hipotesis yang sesuai
Maksudnya pertanyaan penelitian yang akan dijawab harus dikemukakan dengan jelas. Dalam studi cross sectional analitik hendaklah di kemukakan hubungan antar variable yang diteliti.
2. Mengidentifikasikan variable bebas dan tergantung
Maksudnya semua variable yang diteliti dalam studi prevalens harus diidentifikasikan dengan cermat
3. Menetapkan subyek penelitian
a. Menetapkan populasi penelitian
Bergantung kepada tujuan penelitian, maka ditentukan dari populasi terjangkau mana subyek penelitian yang akan dipilih, apakh dari rumah sakit/fasilitas kesehatan, atau dari masyarakat umum
b. Menentukan sampel dan memperkirakan besar sampel
• Besar sampel harus diperkirakan dengan formula yang sesuai
• Pemilihan sampel harus dilakukan dengan cara yang benar, agar dapat mewakili populasi terjangkau
4. Melaksanakan pengukuran
a. Pengukuran factor resiko
• Penetapan factor resiko dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, tergantung pada sifat factor resiko
• Dapat digunakan kuesioner, catatan medic, uji laboratorium, pemeriksaan fisis atau prosedur pemeriksaan khusus
b. Pengukuran efek atau penyakit
• Terdapatnya efek atau penyakit tertentu dapat ditentukan dengan kuesioner, pemeriksaan fisis atau pemeriksaan khusus, bergantung kepada karakteristik penyakit yang dipelajari
• Harus ditetapkan criteria diagnosisnya dengan batasan operasional yang jelas
5. Melakukan analisis
Analisis ini dapat berupa suatu uji hipotesis ataupun analisis untuk memperoleh risiko relative. Hal yang terakhir inilah yang lebih sering dihitung dalam study cross sectional untuk mengidentifikasikan factor risiko.
Kelebihan dan kekurangan penelitian cross sectional :
a. Kelebihan
• Keuntungan yang utama dari desain cross sectional adalah memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya para pasien yang mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup memadai
• Desain ini relative murah, mudah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh
• Dapat dipakai untuk meneliti banyak variable sekaligus
b. Kekurangan
• Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas)
• Study prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa yang panjang dari pada yang mempunyai masa sakit yang pendek, karena individu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam study
• Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variable yang dipelajari banyak
• Tidak menggambarka perjalanan penyakit, insidens maupun prognosis
• Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang, misalnya kanker lambung, karena pada populasi usia 45-49 tahun diperlukan paling tidak 10.000 subyek untuk mendapatkan suatu kasus
b. penelitianLongitudinal
Bahasa Inggris: longitudinal research) adalah salah satu jenis penelitian sosial yang membandingkan perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu. Penelitian jenis ini sengaja digunakan untuk penelitian jangka panjang, karena memakan waktu yang lama (Follow Up Research) Karakteristik dan cakupan utama dari penelitian longitudinal meliputi
1. Data dikumpulkan untuk setiap variabel pada dua atau lebih periode waktu tertentu.
2. Subjek atau kasus yang dianalisis sama, atau setidaknya dapat diperbandingkan antara satu periode dengan periode berikutnya.
3. Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam satu periode dengan antar metode yang berbeda.
Jenis
Terdapat tiga macam penelitian longitudinal, yaitu :
1. Studi panel (Panel-study) merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan dalam waktu yang berlainan, namun tetap menggunakan sampel yang sama.
2. Waktu berjalan (time series) merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan dalam waktu yang berlainan dan belum tentu menggunakan sampel yang sama dalam sebuah populasi yang sama.
3. Cohort-study merupakan penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang yang memiliki kebudayaan, latar belakang, atau pengalaman yang sama.
c. Penelitian Prospektif
Adalah penelitian yang dilakukan berupa pengamatan terhadap peristiwa yang belum dan yang akan terjadi (Follow Up Research) dilakukan satu kali atau lebih
d. Penelitian Retrospektif
Adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencarifaktor yang berhubungan dengan penyebab.
4. Penelitian Menurut Metode.
a. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
Langkah-langkah dalam penelitian survey yaitu :
• Planning (perencanaan)
• Defining the population (menentukan populasi)
• Sampling (menarik sampel dalam populasi)
• Constructing instrument (membuat instrument)
• Conducting survey (melakukan survey)
• Processing the data (memproses data : analisis dan interpretasi
Tekhnik Pengumpulan Data Pada Penelitian survey
• Personal interview
• Telephone interview
• Mailed questionnaire
• Directly administered queirtionnare
Jenis instrument untuk penelitian survey
• Intervieuw guide (pedoman wawancara)
• Questionnaire (angket)
• Observation checklist (Lembar observasi)
Penelitian survey terdiri dari :
1. Survey Deskriptif (Exploratory Study)
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.
Karakteristik Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa :
(1) Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat
(2) Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan
(3) Tidak adanya uji hipotesis.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Bentuk – bentuk pelaksanaan Penelitian Deskriptif dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain :
1) Survey (survey)
• SURVEY adalah Suatu cara penelitian Deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.
• TUJUAN Survey adalah Untuk membuat Penilaian terhadap suatu Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
• SURVEY bukan hanya dilaksanakan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan Hubungan antara berbagai variabel yang diteliti.
Mutu / Kualitas Desain Survey tergantung dari :
1. Jumlah Sampel,
2. Taraf ke-Representatif-an Sampel,
3. Tingkat Kepercayaan Informasi yang diperoleh dari Sampel tersebut. Dalam penelitian kesehatan, jenis masalah dalam Desain Survey
Kebaikan Desain Survey :
• Dalam Survey biasanya dilibatkan banyak orang (sampel) untuk mencapai Generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti Angket, Wawancara atau Observasi sesuai kebutuhan/pilihan peneliti.
• Sering tampil masalah – masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus dapat bersifat Eksploratif.
• Dengan survey, peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
• Biaya relatif lebih murah.
Kelemahan Desain Survey :
• Desain Survey, biasanya hanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam apalagi bila menggunakan Angket.
• Pendapat populasi yang disurvey mudah berubah – ubah karena pengaruh berbagai faktor dari luar.
• Tidak ada jaminan bahwa Angket yang diedarkan akan dijawab semua oleh Populasi/Sampel.
2) Case study (studi kasus)
• Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam
( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan social termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap.
• Case Study dapat dilakukan terhadap seorang Individu, sekelompok individu (keluarga, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, manula, balita dsb) ; segolongan manusia (guru, bidan, perawat, suku Batak dsb) ; lingkungan hidup manusia (Desa, Kota, Pesisir dsb) ; atau lembaga sosial (perkawinan – perceraiana, pendidikan, agama dsb).
• Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok Penduduk yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis, baik dari segi yg berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor2 yang mempengaruhi, kejadian2 khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan tertentu.
• Meskipun dalam Case Study ini yang diteliti hanya berbentuk Unit Tunggal, namun dianalisis secara mendalam meliputi aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integrative.
• Namun demikian, hasil penelitian Case Study ini masih perlu dikaji ulang dengan menggunakan jumlah Sample yang lebih banyak agar data yang dianalisa semakin representatif sehingga lebih dapat di Generalisasikan.
3) Colleration study (studi kolerasi)
• Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar Variabel walaupun TIDAK diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan Sebab – Akibat atau bukan.
• Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang menyatakan adanya adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain.
• Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.
• Untuk Uji Statistik, menggunakan Analisis Korelasi. Dalam analisis ini nantinya akan didapatkan suatu angka yang dinamakan Koefisien Korelasi.
• Angka Korelasi yang mendekati angka 1 ditafsirkan sebagai Korelasi yang Sangat Kuat. Sedangkan angka koefisien korelasi yang mendekati Nol ditafsirkan sebagai Korelasi yang Tidak Kuat (Lemah), dan Angka Korelasi sama dengan Nol ( = 0 ) ditafsirkan sebagai Tidak Ada Korelasi.
• Disamping itu, dikenal juga Korelasi Positif dan Korelasi Negatif.
KORELASI POSITIF :
Diperoleh Hubungan yg Setara, artinya : kenaikan nilai satu variabel diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang lain.
KORELASI NEGATIF :
Diperoleh Hubungan yg Bertolak Belakang, artinya : Kenaikan nilai pada satu variabel diikuti Penurunan nilai variabel lain.
4) Comparative study (studi perbandingan)
• Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan
• (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan Persamaan dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor – Faktor apa / Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Study ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian dibandingkan. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan.
• Perlu ditekankan di sini, bahwa dalam desain penelitian ini tidak ada perlakuan atau intervensi sama sekali dari peneliti
5) Predicition study (studi prediksi)
• Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya
Contoh :
“Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian bayi berdasarkan pada
besarnya cakupan imunisasi”.
• Dalam bidang Kesehatan, Studi Prediksi digunakan untuk :
a) Membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari atribut lain.
Contoh :
Memperkirakan “penurunan angka kematian akibat kecelakaan” dari berlakunya “aturan penggunaan helm standart” bagi semua pengendara motor.
b) Membuat perkiraan terhadap auatu atribut dari hasil pengukuran.
Contoh :
Memperkirakan kemungkinan “wabah diare” dari hasil “pemeriksaan air minum” penduduk.
c) Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut.
Contoh :
Memperkirakan “Status Gizi Balita” dari “Tingkat Sosial Ekonomi” orang tua mereka.
d) Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran lain.
Contoh :
Memperkirakan “status gizi” dari “pengukuran berat badan perumur” pada balita.
• Untuk uji statistik pada Study Prediktif ini biasanya digunakan Analisis Regresi. Sebagaimana dalam analisis korelasi, maka dalam analisis regresi ini penafsiran hasil analisa didasarkan pada angka Koefisien yang diperoleh
• Dalam analisis Regresi ini, akan dilihat apakah munculnya suatu gejala itu ada hubungannya dengan gejala lain atau tidak dan sampai seberapa besar derajat hubungan tersebut.
6) Evaluation study (studi evaluasi)
• Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah dilakukan.
Misalnya :
Penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas,
penelitian tentang program pemberantasan penyakit menular,
penelitian evaluasi tentang program perbaikan gizi, penelitian evaluasi
tentang cakupan pelayanan imunisasi balita, penelitian evaluasi
tentang mutu layanan fasilitas kesehatan dll.
• Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau peningkatan program – program tersebut.
• Dalam mengolah atau menganalisa data pada desain studi evaluasi ini hanya menggunakan statistik sederhana saja, misalnya analisa presentase saja
Langkah-langkah penelitian deskriptif yaitu :
Secara umum Langkah – Langkah (Teknis) yang harus ditempuh dalam Penelitian Deskriptif tidak berbeda dengan desain penelitian-penelitian yang lain, yang meliputi :
1) Memilih masalah yang akan diteliti,
2) Merumuskan dan Mengadakan pembatasan masalah; kemudian berdasarkan masalah tersebut melakukan study pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori – teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep penelitian
3) Membuat asumsi atau anggapan-anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis Penelitian.
4) Merumuskan hipotesis Penelitian, Bila Ada
5) Merumuskan dan memilih Teknik, pengumpulan data
6) Menentukan Kriteria atau Kategori untuk mengadakan klasifikasi data
7) Menentukan Teknik dan Alat pengumpul data Data yang akan digunakan
8) Melaksanakan Penelitian atau Pengumpulan Data untuk menguji hipotesis
9) Melakukan pengolahan dan analisis Data
10) Menarik kesimpulan atau generalisasi
11) Menyusun dan Mempublikasikan laporan Penelitian.
2. Survey Analitik (Explanatory Study)
Adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar faktor efek.
Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Secara garis besar survey analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis), yakni Survey Analitic Cross Sectional, Survey Analitic Case Control (Retrospective), dan Survey Analitic Cohort (Prospective).
• Penelitian Retrospektif ( Retrospective Study)
Adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Dengan kata lain efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. Adapun tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :
- Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko atau efek)
- Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
- Identifikasi kasus
- Pemilihan subyek sebagai kontrol
- Melakukan pengukuran “retrospektif†(melihat kebelakang) untuk melihat faktor risiko
- Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel objek kontrol.
• Penelitian sectional silang (cross sectional study) dan
Ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut juga penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi.
• Prospektif (prospective Study)
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut :
Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek
Menetapkan subyek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
Pemilihan subyek dengan faktor risiko positive dari subjek dengan efek negative
Memilih subyek yang akan menjadi anggota kelompok control
Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan
Mengidentifikasi timbul atau tidaknya efek pada kedua kelompok
Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol
b.Penelitian Experimental
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
Karakteristik
1. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.
3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity)
4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity)
Tahapan dan Macam Eksperiment
1. Eksperimentasi permulaan
2. Rancangan Faktorial.
3. Kelompok eksperimen dan kelompok control
4. Validitas Eksperimen
5. Variabel yang Terkait dengan Eksperimentasi.
6. Rancangan Eksperimen
. Langkah Pokok Eksperiment
1. Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4. Mengidentifikasikan pengertian-pengertian dasar dan variable-variabel utama.
5. Menyusun rencana eksperimen.
6. Melakukan eksperimen.
7. Mengatur data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya dengan menempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhatikan efek yang diperkirakan akan ada.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
JENIS-JENIS PENELITIAN
Dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, sifat dasar, pendekatan dan metode:
5. Penelitian Menurut Tujuan
Jenis penelitian menurut tujuan yaitu :
a. Penelitian Eksploratif
b. Penelitian Verificatif
c. penelitian Exolanatory
d. penelitian Basic/pure
e. penelitian Applide
6. Jenis penelitian menurut sifat dasar
a. Penelitian observasional
b. Penelitian Experimental
c. Penelitian Ex Post Facto
7. Jenis penelitian menurut pendekatan
a. Penelitian Cross Sectional (Studi Potong Lintang)
b. penelitianLongitudinal
c. Penelitian Prospektif
d. Penelitian Retrospektif
8. Penelitian Menurut Metode.
a. Penelitian Survey
Penelitian survey terdiri dari :
1). Survey deskriptif (Exploratory study)
2). Survey analitik (Explanatory study) yang terdiri :
• Penelitian retrospektif (retrospective study)
• Penelitian seksional silang (cross sectional study) dan
• Prospektif (prospektif study)
b. Penelitian Experimental
DAFTAR PUSTAKA
http://wiwi-birulaut.blogspot.com/2010/02/beberapa-pendekatan-penelitian.html
http://dhinierha.blogspot.com/2009/02/rancangan-penelitian-cross-sectional.html
http://www.docstoc.com/docs/30817788/PENELITIAN-SURVEY-DAN-PENELITIAN
TINDAKAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_longitudinal
Langganan:
Postingan (Atom)