LOVE BEFORE LOVE
BAB III
Asmi memandang hamparan pasir di depannya.Akhir pekan ini ia menghabiskan waktu bersama teman teman SMAnya ke pantai .”mengapa hanya melamun disitu?Ayo ... nggak mau ikut berenang,mumpung nggak ada ombak,apalagi cuaca lagi cerah.Sayang banget kalau nggak manfaatin moment kayak gini.!”tegur seseorang .Asmi tidak menjawab,ia masih asyik dengan lamunannya .
”Hei!!!! pura pura nggak denger atau kamu memang tuli?”tegur orang itu lagi.Kali ini sambil mengambil topi Asmi. Asmi agak gusar. Ia menoleh ke Arah orang menyebalkan itu.
“Kamu lagi .???kenapa setiap ada kamu mood ku jadi jelek...”gusar Asmi.
Rupanya si cowok coklat yg menggangu ketenangannya kali ini.Tadinya ia pikir Kabus,eh udah bukan Kabus lagi ya tapi Yudis.
“soalnya tiap ketemu kamu ,pasti wajah kamu kusut...nih ...aku kasih coklat lagi...biar kamu bisa senang .tapi lain kali nggak gratis loh.”ujar cowok itu sambil melempar sebatang coklat ke arah Asmi,tanpa diduga Asmi malah melempar coklat itu ke arah cowok itu lagi,
“Kamu pikir aku ini anak kecil apa ?selalu ngasih aku coklat.Kamu bahkan nggak kenal sama aku, kenapa kamu baik sama aku?”
Cowok itu yang tadinya udah mau pergi kembali menoleh ke arah Asmi
“Kamu hidup di dunia ini tidak sendiri,kamu pikir kesedihan itu hanya milikmu seorang.Aku yakin kamu bahkan tidak pernah benar benar bersedih... Ah sudahlah, kalau kamu tak suka coklat buang saja ,aku tak pernah kan memaksamu memakannya,hanya menyarankan.Maaf kalau kau merasa ku slalu menyusahkanmu...”cowok itu pun menghilang dari pandangan Asmi.
“Mi ...kok disini sendiri?”tegur Tya.
“eh...Tya ,kamu kenal cowok tadi nggak?”tanya Asmi.
“Cowok yang mana ?”tanya Tya sambil melirik ke kanan dan kiri heran.
“Cowok yang...ah udahlah .lupain aja ..mungkin aku Cuma ngigau aja.”ujar Asmi kemudian.
Tiba tiba HP Asmi berbunyi,
“Assalamualaikum... halo bidadariku, udah makan siang belum? Aku sekarang lagi masak masakan kesukaan kamu loh, seandainya dekat pasti udah aku antar”
“Gane...kamu udah nggak marah sama aku lagi?”
“Marah? Siapa yang marah? Aku malah kangen banget sama kamu...Gimana kabar Didi...kamu udah ketemu sama dia?Aku udah nggak sabar pengen ketemu kamu..Kamu nggak lupa janji kita kan?”
“makasih ya ga... Kamu memang pengertian baget...itu yang aku suka darimu.”
“Ya ...udah berita lama tuh, eh kalau kamu belum makan buruan makan ya. Aku nggak mau kamu sakit .keadaan aku juga udh baikan kok ,jadi kamu nggak usah kwatir.”ujar gane
“ia ... Aku janji... sampai ketemu ... take care..”
“See u too..”ujar Gane
Asmi menutup hpnya. Ia menghela nafas pajang.
“telpon dari kak Gane ya?”tanya Tya
Asmi mengangguk,ia merasa bersalah pada calon tunangannya itu yang sangat sabar dalam menghadapi tingkahnya.
Sementar itu ,di sebuah ruangan VIP RS ternama di Surabaya, tampak Gane tengah termenung sambil memandangi Hpnya.
“Kenapa mesti bohong sama Asmi sih Ga... kamu kan masih sakit... bahkan kata dokter kakimu itu cedera cukup parah...”ujar Auza
“aku hanya tak ingin ia kwatir...aku tak sanggup kalau harus melihat raut cemas di wajah manisnya”jawab Gane
“Ah ...kamu nggak pernah berubah,Kamu masih sangat mencintainya... beruntung sekali Asmi punya kamu..”ujar Auza sambil mencubit lengan Gane.
“Aduh ...sakit za..., dasar cewek nggak berperasaan ,”
...
Langit tamppak mendung,padahal Asmi nggak bawa payung.Apalagi ia telat pulang karena harus ngurus mading yang deadlinenya besok.
“mudah mudahan aja nggak hujan “ harap Asmi cemas sambil melangkah keluar dari ruangan kelasnya habis mengambil buku yang tertinggal.
Namun ,nampaknya doanya nggak kesampaian ,baru saja Asmi berjalan beberapa langkah di koridor kelas,hujan deras turun dengan segera.
Asmi memandang ke langit... Awan htam tebal,tak nampak langit biru sedikitpun.
Asmi kebingungan ,apalagi teman temannya sudah pulang semua. Dan sebentar lagi pasti gerbang sekolah akan ditutup. Kalau ia nekat, bisa bisa ia masuk angin plus flu...tapi kalau tidak...
“Belum pulang As?”sapa Yudis.
Asmi menoleh ,ia tersenyum,sudah seminggu ia tak mendengar suara Si Kabus itu,
“Barengan yuk,kebetulan aku nggak bawa motor,tapi aku bawa payung kok.jadi kita bisa ke halte bus bareng.”
Asmi menangguk. Yudis membuka payung birunya .”ayo buruan sebelum hujan tambah deras”
Asmi mengikuti langkah Yudis.Mereka tiba dihalte bus dekat dari sekolah mereka. Halte itu tak seperti biasanya sepi dari para penumpang yang menunggu bus.
“udah sore, anak sekolah udah pada pulang semua. Memangnya kenapa kamu telat?” tanya Yudis seolah tau yang dipikirkan Asmi.
“Habis ngurus mading... eng...Kamu marah ya sama aku?”
“Nggak ,kata siapa?yah Aku memang sempet kesel sih waktu dengar kamu mau tunangan.”
“Kamu cemburu ya”
“Nggak kata siapa?”elak Yudis.Asmi hanya tersenyum senyum saja melihat tingkah Yudis.
“Ku dapati diri makin tersesat saat kita bersama ..”
“Kamu bilang apa tadi YU?”tanya Asmi yang merasa mendengar Yudis menggumankan sesuatu.
“Nggak ...perasaan kamu aja kali “ujar Yudis masih mengelak.Asmi menggigil kedinginan . Yudis melepas jaketnya dan mengenakannya pada Asmi.Asmi melongo kaget.
“udah pake aja .Dijamin nggak bau kok ,baru aku cuci ,udah ku kasih parfum lagi tadi pagi.Aku nggak mau kamu sakit.” Ujar yudis sambil menyerahkan payungnya juga ke Asmi.
“Makasih...”jawab Asmi,tiba tiba ia menyadari kalau ada sesuatu di kantong roknya.
“Oh,ya aku punya permen coklat kamu mau...?”tawar Asmi pada Yudis.
“Nggak makasih,ku pernah bilang kan nggak suka coklat”tolak yudis.”Eh, tuh bus kamu udah datang.aku mau naik angkot saja ...biar lebih dekat turunnya ke rumah aku”ujar Yudis kemudian. Tanpa disadari keduanya sepasang mata tengah mengawasi kedunaya dari kejauhan.Sepasang mata yang nampak terluka.
...
Asmi memainkan piano yang terletak di ruang tengah rumahnya.Alunan melodinya mengalun hingga terdengar keluar rumah.
“Wah wah...Indah banget...ajarin aku dong “pinta Tya.
Asmi hanya tersenyum,senyum simpul yang menambah kecantikan di wajahnya.
“pantas semua cowok cowok di Sekolah pada ngincar kamu.Cantik,cerdas,dan pandai main alat musik lagi.Kamu mau kan ikut pagelaran seni yang akan di adakan juni nanti setelah final?”tanya Tya.
“Tentu saja...bisa bermain piano di depan banyak orang adalah impianku sejak kecil, “jawab Asmi sambil mengakhiri permainannya.
“Baguslah,berarti aku udah dapat pasangannya Yudis,yaitu kamu’ujar Tya girang
“maksud kamu apa Tya?”tanya Asmi heran campur kaget.
“weit...jangan berpikir yang macam macam dulu.OK... Kamu dan Yudis memng pasangan yang serasi ....dalam bermain musik.,eh udah jam 3 nih.Aku harus ke butik temani mama.Sampai ketemu besok ya “pamit Tya.
...
Asmi tengah mencari kado untuk Aurel teman sekelasnya yang berultah sore ini di sebuah toko pernak pernik .
“Bingung? Setiap ketemu kamu,nggak pernah ya kamu ceria,kalau nggak cemas,cemberut,atau bingung...”tegur seorang pemuda bertopi di belakang Asmi.
Asmi menoleh, Pemuda itu lebih tinggi kurang lebih 10 cm darinya.Pemuda itu tersenyum simpul padanya sambil mengulurkan tangannya.
“Lama tak bertemu ,sudah lupakan aku ya,teman.beberapa kali kita ketemu...kau tak kenal padaku”ujar pemuda itu.
“Didi?jadi ini benar kamu?”seru Asmi kaget.
Pemuda itu bukannya menjawab ,hanya tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya lebar.Asmi segera memeluknya.
“aku kangen banget sama kamu... Aku udah lama nyari kamu”ujar Asmi sambil terisak.
“Kamu.... masih kayak anak kecil ,suka nangis,jangan cengeng ah,”tegur Didi.Asmi menghapus airmatanya.
“Kamu kemana saja selama ini? Aku hampir keliling Indonesia nyari kamu, kamu tau nggak aku frustasi banget waktu kehilangan kamu. Sampai sampai Papa dan mamaku mindahin aku ke semarang ke tempat nenek aku.”ujar Asmi.
“Yang penting sekarang aku udah disini kan?sebenarnya aku selalu ada di dekat kamu lagi As,kamunya aja nggak nggak nyadar.Aku selalu berusaha menyapamu.Tapi kau yang selalu memalingkan wajahmu dariku.”ucap Didi menenangkan.
Asmi merasa ada sesuatu yang ganjil,tapi ia nggak tau itu apa.
“hei ...kau melamun lagi?apa sih yang selalu kau pikirkan?”tegur Didi.
“Nggak ,aku hanya ingat pernah lihat kamu di dekat tempat Yudis...apa itu benar kamu?”tanya Asmi bingung.
“Aku? Yudis?siapaitu? aku nggak kenal..eh kita makan siang dulu yuk...udah laper nih...”
Tiba tiba Hpnya Asmi berdering.Asmi menatap layar Hpnya.Gane memenggil.
“Kok nggak diangkat?siapa tau penting?”tanya Didi .
“nggak kok ,palingan orang salah sambung.Nomornya nggak dikenal.”ujar Asmi bohong.
“oh...Ya udh,”
Siang itu Asmi dan Didi makan siang di warteg kesukaan Didi. Asmi banyak bercerita tentang kehidupannya setelah mereka berpisah.Sementara Didi lebih banyak diam,dan hanya berbicara bila ditanya.Asmi seneng sekali karena orang yang dicarinya selama 9 tahun ini akhirnya ketemu juga.Ia sendiri hampir putus asa.Didi juga mengatakan hal yang sama.Hanya saja Asmi tidak memberitahukan tentang pertunangannya dengan Gane,ia merasa ini belum waktunya.
...
Bel berbunyi,tanda waktu sekolah telah usai.Asmi terburu buru berlari keluar kelas.Ia ada janji dengan Didi siang ini.
“As...kok kamu buru buru banget?”panggil Tya sambil berlari mengejar Asmi.
“Aku lagi ada jamji dengan Didi”ujar Asmi.
“Didi?kamu udah ketemu dia ?kapan?kok nggak pernah cerita ma aku?jahat..”tya cemberut.
“Sory ya...soalnya kejadiannya tiba tiba banget...Ingat nggak cowok yang aku cerita 2 bulan lalu?ternyata dia benar benar Didi.”cerita Asmi girang
“kok bisa kebetulan banget?aneh baanget”heran Tya.
“Nggak tau ya tya.Mungkin udah takdir.Lucunya dia yang ngenalin aku duluan.Padahal aku yang selama ini nyari nyari dia.”kisah Asmi
Tya berpikir sejenak.”Kamu yakin dia benar benar Didi? Kamu udah punya bukti?Gimana cara dia ngenal kamu?”ragu Tya.
“udah deh,jangan ngerusakin kebahagianku.eh tuh Didi udah datang ...Bye”ujar Asmi sambil berlari menghampiri seseorang yang menunggunya di gerbang sekolah .Tya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena tertutupi topi yang dikenakan pemuda itu.
“aneh... kok aku punya firasat buruk ya”guman tya.
“hei tya...Ngelamun aja .Eh BTW Asmi kemana tuh?dan sama siapa,apa itu tunangannya?”tanya Yudis yang muncul tiba tiba .
Tya melotot kaget,soalnya tuh cowok datangnya kayak hantu,tiba tiba nongol gitu aja.
“bisa nggak si ...sopan dikit,dan kalau nanya nggak bertubi tubi gitu”gerutu Tya
“bertubi tubi?mukul kale....,ikut aku yuk.Ada yang pengen aku omongin ma kamu”ajak Yudis.
...
Asmi dan Didi jalan – jalan ke taman bermain.Kebetulan ini adalah hari ultahnya Didi.Asmi udah nyiapin coklat yang banyak banget sesuai janjinya dulu.Tentu aja coklatnya masih di sembunyikan dalam tasnya.
Hampir semua permainan di taman itu dimainkan oleh mereka berdua.Benar benar hari yang menyenangkan.Namun,saat mereka hendak makan malam tiba tiba ada seseorang yang menghubungi Asmi.Itu Elisha sahabatnya saat di Semarang.Ia sedang berada di kota tempat Asmi tinggal saat ini dan meminta untuk di jemput di bandara.
“Sorry mesti pulang duluan...”pamit asmi .”apa perlu Aku antar?”tawar Didi
“nggak usah...lain kali aja bye”ujar Asmi sambil meninggalkan Didi.
Sesampainnya di bandara,Asmi dapat celotehan dari Elish.
“sorry...bukan maksudku sengaja ngebiarin kamu lama lama di Bandara nunggu,but aku benar banar lupa”ujar asmi minta maaf.
“ya udah...Lain kali jangan gini lagi yah,bete tau. Sebenanya aku kesini buat minta solusi ma kamu.’ujar Elisha.
“Solusi buat apa?jangan blang Kak Galih ngelamar kamu?”tebak Asmi.
Elisha mengangguk.IA mengambil nafas panjang.
“lalu apa yang kamu tunggu... kamu bakal nyesel kalo nolak,Kak galih itu baik banget loh.”ujar Asmi.
“masalahnya saat ini aku lagi dekat dengan Dion.”bisik Elish.
“Apa? Cowok yang udah nyakitin kamu waktu kamu sekolah di Kalimantan dulu?kok bisa dia nyusul kamu ke Semarang?dan kok kamu bisa nerima dia lagi?ujar Asmi kaget.
“Uff.... Sebenarnya aku Cuma mau balas dendam sama dia.Dia nggak tau kalau aku uah tunangan sekarang.Dan kak Galih juga nggak tau soal dia”ujar Elisha.
“wah ...parah kamu.jadi kamu backstreet?”tanya Asmi
“soalnya aku masih sakit hati sama Dion ,Dia pantas dapatin itu”elisha menggerutu.
“Mungkin Dion ia. Tapi kak Galih?apa coba salahnya?dia itu setia dan sayang banget sama kamu.Tega banget kamu lakuin semua ini”nasehat Asmi.
“Lalu apa bedanya dengan kamu... kamu ngeduain perasaan kak Ganekan “bantah Elisha.
“tapi Gane sendiri yang ngijinin aku untuk nyari Didi..”ujar Asmi.
“Sama saja... Kak Gane juga sayang sama kamu ...Tapi kamu masih saja nyari cinta masa kecil kamu.pa kamu pikir ia nggak terluka ,kita sama AS...nggak bisa ngelupain masa lalu kita.”ujar Elisha.
Asmi terdiam .
“Kak gane.... benarkah ia menginginkanmu bertemu dengan Didi?Kalau aku jadi dia,mungkin aku akan menghapus semua jejak Didi.Takkan kubiarkan orang yang ku cintai hidup dalam bayang bayang masa lalu.Mungkin itu pula yang sedang ia lakukan saat ini.Ia pasti sadar kalau untuk menemukan Didi adalah hal yang mustahil.Makanya dia ngijinin kamu mencarinya.Ini hanya trik agar kau simpati padanya”ujar Elisha.
“benarkah benarkah itu yang di inginkan Gane?tapi...”Asmi sibuk bermain dengan pikirannya.
Sementara itu ,di tempat lain,Ganesha tengah berbincang bncang dengan seorang perempuan berbaju suster yang kebetulan bekerja di RS tempatnya di rawat.
“Jadi benar kau kakak DIDI? Lalu dimana sekarang Didi? Asmi teru menerus mencarinya selama ini”tanya Gane penuh Harap.
Suster itu terdiam sejenak.”Maaf... tapi bila yang kamu maksud itu Didi adikku,ia sudah meninggal 3 tahun yang lalu”
“Apa?susteer pasti bohong.Didi belum meninggal kan sus?”tanya Gane ulang tak percya.
“Tidak Gane ...Inilah kenyataannya.maaf bila tak sesuai harapanmu”tenang suster itu.
Gane memegang kepalanya yang tiba tiba terasa pening.”Baaimana aku mengatakan semua ini pada Asmi?Aku nggak mau dia shock”guman Gane
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar