Jumat, 24 Agustus 2012

support system dalam kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya
1.2.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
“Untuk menjelaskan tentang Support System dalam kehamilan
1.3.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu :
1.3.1.    Siapa saja yang perlu memberikan dukungan pada ibu hamil?
1.3.2.    Bentuk dukungan yang bagaimana yang perlu diberikan pada ibu hamil?
















            BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.    Pentingnya dukungan selama kehamilan
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang orang terdekat.
Penelitian Werner (2001) menyebutkan bahwa perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada wanita hamil meningkatkan dependency need/ kebutuhan. Penelitian tersebut juga menunjukan kebutuhan akan perhatian yang lebih besar, keinginan memastikan bahwa bantuan yang dibutuhkan telah tersedia dan keinginan akan keterlibatan teman dan keluarga.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Marks & Kumar (2001) yang menunjukan bahwa kecemasan yang dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada mereka yang kurang mendapat dukungan sosial.
2.2.     Dukungan yang diperlukan oleh ibu hamil
Dukungan/ support  yang diperlukan oleh ibu hamil dapat berasal dari keluarga dan tenaga kesehatan.
2.2.1.    Dukungan/ support keluarga
Mercer dalam Bryar mendefinisikan keluarga sebagai sistem dinamis yang terdiri atas beberapa subsistem– individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan pasangan (ibu-ayah, ibu- janin/ bayi, dan ayah-janin/ bayi) dalam keseluruhan sistem keluarga.
Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikasi dalam adaptasi terhadap kehamilan menjadi ibu. Reaksi ibu terhadap kehamilan anaknya menandakan penerimaannya terhadap cucu dan anak perempuannya dan ini akan sangat membantu ibu dalam menghadapi kehamilannya dengan lebih tenang.
Bila ibu mendukung, anak bisa berdiskusi dengan ibunya tentang kehamilan, melahirkan, dan perasaannya apakah merasa senang atau ada penolakan. Rubin dalam menyatakan bahwa bila ibu dari perempuan yang mengandung  terlihat tidak senang dengan kehamilan tersebut, anak perempuan itu mulai merasa ragu terhadap dirinya dan dapat memberikan anaknya kepada orang lain. Sebaliknya bila ibunya menghargai otonominya, anak perempuan tersebut merasa percaya diri.
Walaupun hubungan dengan ibunya adalah penting, tetapi yang terpenting adalah suami, atau ayah dari janinnya.  Seorang perempuan yang berhubungan harmonis dengan suaminya akan mempunyai pengaruh emosional dan gejala fisik yang lebih sedikit, termasuk komplikasi waktu melahirkan dan penyesuaian postpartum.
Penelitian yang dilakukan Retnowati (2007) menyebutkan bahwa sebanyak 61,9 % ibu hamil mendapat dukungan dari suami mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pemeriksaan ANC. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Djusmalinar, Erli Zainal, dan Elvina Desmayanti  pada tahun 2011 yang memperoleh kesimpulan hasil penelitian bahwa ada hubungan bermakna antara dukungan suami terhadap meningkatnya kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwasanya dukungan suami dalam masa kehamilan istrinya sangatlah penting.
Ada 4 jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya antara lain:
a.    Dukungan emosi
Yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan kepada istrinya secara psikologis dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan emosi ibu hamil
Mercer dalam Bryar (2008) mendefinisikan dukungan emosional sebagai perasaan dicintai, diperhatikan, dipercaya dan dimengerti.
b.    Dukungan Instrumental
Yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
c.    Dukungan informasi
Dukungan suami dalam memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kehamilan. Menurut Mercer dalam Bryar (2008) dukungan informatif akan membantu ibu untuk menolong dirinya dengan cara memberikan informasi yang berguna untuk menghadapi masalah dan/atau situasi.
d.    Dukungan penilaian
Yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya.
    Dukungan yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum tablet zat besi, maupun membantu ibu melakukan kegiatan rumah tangga selama ibu hamil.
    Adapun hasil penelitian Indonesia mengatakan bahwa dukungan suami yang diharapkan istri antara lain : Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami senang mendapat keturunan, suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini, suami memperhatikan kesehatan istri yakni menanyakan keadaan istri/ janin yang dikandung, suami tidak menyakiti istri, suami menghibur/ menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi istri, suami menasehati istri agar tidak terlalu capek, suami membantu tugas istri, suami berdoa untuk keselamatan istrinya dan keselamatannya, suami menunggu ketika istri melahirkan, suami menunggu ketika istri dioprasi (Rukiah dkk, 2010).
    Pada trimester pertama kehamilan, Suami dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan memahami setiap perubahan yang terjadi pada istrinya, memberikan perhatian dengan penuh kasih sayang dan berusaha untuk meringankan beban kerja istri.
    Pada Trimester kedua, dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga atau suami pada trimester ini adalah bersama sama dengan ibu untuk merencanakan persalinan, ikut mewaspadai adanya komplikasi  dan tanda tanda bahaya, dan bersama sama mempersiapkan suatu rencana apabila terjadi komplikasi.
    Ada trimester ke tiga, keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan memberikan keterangan tentang persalinan yang akan ibu lalui dan itu hanya masalah waktu saja . Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama menunggu persalinannya. Bersama sama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap mewaspadai komplikasi yang mungkin terjadi.
2.2.2.    Support dari tenaga kesehatan
Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan harus bekerja sama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.
Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil yaitu mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil. Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi  dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri atau menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi permasalahannya. Bidan memperkuat pengaruh yang positif misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
Bidan juga berperan sebagai pendidik, bidan yang memutuskan apa yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya dan agar selalu waspada terhadap setiap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana menghadapi permasalahan yang timbul akibat kehamilannya.
Dalam memberikan informasi dan pendidikan kesehatan, bidan mengurangi pengaruh yang negatif misalnya kecemasan dan ketakutan yang sering ditimbulkan oleh cerita cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Bidan mengajarkan dan menganjurkan latihan fisik seperi senam hamil untuk memperkuat otot otot dasar panggul.
Pada trimester pertama, tenaga kesehatan dapat memberi dukungan dengan menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang sangat normal, sebagian besar wanita merasakan hal yang serupa pada trimester pertama. Membantu ibu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi padanya baik fisik maupun psikologis . Yakinkan bahwa kebanyakan ibu akan merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester kedua.
Pada trimester ke dua, ibu sudah mulai merasa lebih sehat dan menginginkan kehamilannya sehingga petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda tanda bahaya, rencana kelahiran dan kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan waktu dan kesempatan yang paling tepat.
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kewaspadaan ibu terhadap timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan meningkat .Pada trimester ini, petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan ibu adalah normal, Membicarakan lagi dengan ibu bagaimana tanda tanda persalinan yang sebenarnya dan menenangkan ibu,



















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.    Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil.
2.    Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis
3.    Dalam memberikan support kepada ibu hamil, bidan juga berperan sebagai fasilitator dan pendidik
B.    SARAN
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan dukungan/ support kepada setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat membuat mereka lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya







DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu; Yogyakarta.
Bryar. Rosamund. 2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta; EGC
Henderson, Christine, Kathleen Jones. 2005. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta; EGC.
Kusmiyati, Yuni. Dan Heni puji Wahyuningsih. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta;  Fitramaya.
Rukiah, Ai yeyen. Dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM.
Salmah. dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta; EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar