Selasa, 23 Oktober 2012

anatomi fisiology payudara



ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
Oleh : Tasliyah Noor Ningtiyas

1.    Pendahuluan
1.1.        Deskripsi singkat
Materi ini membahas tentang Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang meliputi: Anatomi payudara dan fisiologi laktasi
1.2.        Manfaat
Dengan mempelajari Materi ini, diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang anatomi fisiologis payudara secara mendalam sehingga dapat menjalankan perannya dengan baik ketika membantu BUSUI dalam hal penatalaksanaan pemberian ASI.
1.3.       Sasaran belajar
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan akan mampu menerapkan asuhan kebidanan  pada Ibu nifas
1.4.        Sasaran pembelajaran
Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa diharapkan akan mampu  menjelaskan Anatomi payudara dan fisiologi laktasi
2.    Penyajian
2.1.        Anatomi Payudara

Dalam istilah medic, payudara disebut glandula mammae yang berasal dari bahasa latin mamma. Setiap payudara terletak pada sternum dan meluas  setinggi costa kedua dan keenam. Payudara ini terletak pada fascia superficialis dinding rongga dada yang disangga oleh ligamentum suspensorium.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya 200 gram, saat hamil 600 gram, dan saat menyusui 800 gram. Payudara disebut juga glandulla mamalia yang ada baik pada wanita maupun pria. Pada pria secara normal tidak berkembang, kecuali dirangsang dengan hormone.
Basar payudara setiap wanita berbeda beda. Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan stroma jaringan penyangga dan penimbunan lemak.
Dilihat dari penampang luarnya, payudara dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
·         Corpus mammae ( badan),
·         Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna hitam
·         Papilla atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol dipuncak payudara
2.1.1. Corpus mammae
Corpus mammae merupakan bagian yang paling besar. Payudara terdiri atas 15-25 lobus. Masing masing lobus terdiri atas 20-40 lobulus. Selanjutnya masing masing lobulus terdiri atas 10-100 alveoli dan masing masing dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga menyerupai sebuah pohon. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus). Bagian dari duktus laktiferus yang melebar, merupakan tempat menyimpan ASI selama menyusui yang disebut sinus laktiferus atau ampula. Sinus Laktiferus terletak dibelakang areola dan terhubung ke putting susu.
2.1.2. Areola mammae
Areola mammae( kalang payudara) merupakan daerah disekitar puting susu yang berpigmentasi lebih atau bagian tengah yang berwarna kehitaman. Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan
Pada areola mammae terdapat kelenjar Montgomery yang berfungsi sebagai kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting susu tetap lunak dan lentur selama menyusui.. Dibawah areola mammae terdapat sinus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu.
2.1.3. Puting susu(papilla)
Puting susu (papilla) adalah bagian yang menonjol di puncak payudara. Pada Puting susu ini terdapat lubang lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung ujung saraf yang penting pada proses refleks saat menyusui, pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Puting susu mengandung  serat serat otot polos yang tersusun secara sirkuler yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusu sehingga menyebabkan duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi.
2.2.        Fisiologi laktasi
Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam macam hormon.


2.2.1. Pembentukan ASI (Refleks Prolaktin)
Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan payudara terutama besarnya payudara, yang disebabkan oleh adanya proliferasi sel sel duktus laktiferus dan sel sel kelenjar pembentukan ASI serta lancarnya peredaran darah pada payudara. Proses proliferasi ini dipengaruhi oleh hormon hormon yang dihasilkan plasenta, yaitu: laktogen, prolaktin, HCG,estrogen dan progesterone.
Pada akhir kehamilan, hormone prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh progesteron dan estrogen yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus, lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum membuat estrogen dan progesteron sangat berkurang, ditambah dengan adanya hisapan bayi yang merangsang putting susu dan kalang payudara yang akan merangsang ujung ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis. hipotalamus yang akan menekan factor factor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang factor factor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor factor yang memicu prolaktin akan merangsang hipofisis anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu
2.2.2. Pengeluaran Asi (Refleks Let Down/Pelepasan ASI)
Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah: melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi.


3.    Penutup
3.1.        Rangkuman
Ø  Dilihat dari penampang luarnya, payudara dibagi atas corpus mammae, areola mammae dan  papilla mammae.
Ø  Selama kehamilan terjadi proliferasi pada duktus laktiferus dan kelenjar susu akibat pengaruh dari hormon hormon plasenta.
Ø  Hormon yang berperan dalam produksi ASI adalah hormon prolaktin
Ø  Hormon yang berperan dalam sekresi ASI adalah oksitoksin.
3.2.        Tes formatif
3.2.1. Soal
1)    Tuliskan 3 bagian payudara dilihat dari penampang luarnya !
2)    Tuliskan hormon yang berperan dalam produksi ASI !
3)    Tuliskan hormon yang berperan dalam sekresi ASI!
4)    Tuliskan 4 faktor yang memicu peningkatan “letdown refleks” !
3.2.2. Kunci Jawaban
1)    Corpus mammae, areola mmammae (kalang payudara), dan puting payudara (papilla mammae)
2)    Hormon prolaktin
3)    Hormone oksitoksin
4)    Melihat bayi,mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untukmenyusui bayi



Daftar Pustaka
1.    Dewi, Vivian Nany lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta; Salemba Medika
2.     Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas ( Postpartum). Jakarta; TIM.
3.    Veralls, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam kebidanan .Jakarta; EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar