ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
Oleh : Tasliyah Noor Ningtiyas
1. Pendahuluan
1.1.
Deskripsi
singkat
Materi
ini membahas tentang Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang meliputi: Anatomi
payudara dan fisiologi laktasi
1.2.
Manfaat
Dengan
mempelajari Materi ini, diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang
anatomi fisiologis payudara secara mendalam sehingga dapat menjalankan perannya
dengan baik ketika membantu BUSUI dalam hal penatalaksanaan pemberian ASI.
1.3.
Sasaran belajar
Setelah
menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan akan mampu menerapkan asuhan kebidanan pada Ibu nifas
1.4.
Sasaran
pembelajaran
Setelah
mengikuti pertemuan ini, mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan Anatomi
payudara dan fisiologi laktasi
2. Penyajian
2.1.
Anatomi
Payudara
Dalam istilah medic, payudara disebut glandula
mammae yang berasal dari bahasa latin mamma. Setiap payudara
terletak pada sternum dan meluas
setinggi costa kedua dan keenam. Payudara ini terletak pada fascia
superficialis dinding rongga dada yang disangga oleh ligamentum suspensorium.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk
nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya 200
gram, saat hamil 600 gram, dan saat menyusui 800 gram. Payudara disebut juga
glandulla mamalia yang ada baik pada wanita maupun pria. Pada pria secara
normal tidak berkembang, kecuali dirangsang dengan hormone.
Basar payudara setiap wanita berbeda beda. Payudara
menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause.
Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan stroma jaringan penyangga
dan penimbunan lemak.
Dilihat dari penampang luarnya, payudara dibagi menjadi 3
bagian utama, yaitu :
·
Corpus mammae (
badan),
·
Areola, yaitu
bagian tengah yang berwarna hitam
·
Papilla atau puting
susu, yaitu bagian yang menonjol dipuncak payudara
2.1.1. Corpus mammae
Corpus mammae merupakan bagian yang paling besar. Payudara
terdiri atas 15-25 lobus. Masing masing lobus terdiri atas 20-40 lobulus.
Selanjutnya masing masing lobulus terdiri atas 10-100 alveoli dan masing masing
dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga menyerupai sebuah
pohon. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian
beberapa duktus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus
laktiferus). Bagian dari duktus laktiferus yang melebar, merupakan tempat
menyimpan ASI selama menyusui yang disebut sinus laktiferus atau ampula. Sinus
Laktiferus terletak dibelakang areola dan terhubung ke putting susu.
2.1.2. Areola mammae
Areola mammae( kalang payudara) merupakan daerah
disekitar puting susu yang berpigmentasi lebih atau bagian tengah yang berwarna
kehitaman. Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan
Pada areola mammae terdapat kelenjar Montgomery yang
berfungsi sebagai kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting susu
tetap lunak dan lentur selama menyusui.. Dibawah areola mammae terdapat sinus
laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu.
2.1.3. Puting susu(papilla)
Puting susu (papilla) adalah bagian yang menonjol di
puncak payudara. Pada Puting susu ini terdapat lubang lubang kecil yang merupakan
muara dari duktus laktiferus, ujung ujung saraf yang penting pada proses
refleks saat menyusui, pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Puting susu
mengandung serat serat otot polos yang
tersusun secara sirkuler yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusu
sehingga menyebabkan duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting
susu ereksi.
2.2.
Fisiologi
laktasi
Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang
sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam macam hormon.
2.2.1.
Pembentukan ASI (Refleks Prolaktin)
Selama
kehamilan terjadi perubahan-perubahan payudara terutama besarnya payudara, yang
disebabkan oleh adanya proliferasi sel sel duktus laktiferus dan sel sel
kelenjar pembentukan ASI serta lancarnya peredaran darah pada payudara. Proses
proliferasi ini dipengaruhi oleh hormon hormon yang dihasilkan plasenta, yaitu:
laktogen, prolaktin, HCG,estrogen dan progesterone.
Pada
akhir kehamilan, hormone prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum,
namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh
progesteron dan estrogen yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus, lepasnya
plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum membuat estrogen dan progesteron
sangat berkurang, ditambah dengan adanya hisapan bayi yang merangsang putting
susu dan kalang payudara yang akan merangsang ujung ujung saraf sensoris yang
berfungsi sebagai reseptor mekanik
Rangsangan
ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis. hipotalamus yang akan
menekan factor factor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya
merangsang factor factor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor factor yang
memicu prolaktin akan merangsang hipofisis anterior sehingga keluar prolaktin.
Hormon ini merangsang sel sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu
2.2.2. Pengeluaran
Asi (Refleks Let Down/Pelepasan ASI)
Bersamaan
dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal
dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang
kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus
sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang
telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya
mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan let
down adalah: melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan
untuk menyusui bayi.
3. Penutup
3.1.
Rangkuman
Ø Dilihat
dari penampang luarnya, payudara dibagi atas corpus mammae, areola mammae
dan papilla mammae.
Ø Selama
kehamilan terjadi proliferasi pada duktus laktiferus dan kelenjar susu akibat
pengaruh dari hormon hormon plasenta.
Ø Hormon
yang berperan dalam produksi ASI adalah hormon prolaktin
Ø Hormon yang berperan dalam sekresi ASI adalah oksitoksin.
3.2.
Tes
formatif
3.2.1. Soal
1)
Tuliskan 3 bagian payudara
dilihat dari penampang luarnya !
2)
Tuliskan hormon
yang berperan dalam produksi ASI !
3)
Tuliskan hormon
yang berperan dalam sekresi ASI!
4)
Tuliskan 4 faktor
yang memicu peningkatan “letdown refleks” !
3.2.2. Kunci Jawaban
1)
Corpus mammae,
areola mmammae (kalang payudara), dan puting payudara (papilla mammae)
2)
Hormon prolaktin
3)
Hormone oksitoksin
4) Melihat bayi,mendengarkan suara bayi, mencium bayi,
memikirkan untukmenyusui bayi
Daftar Pustaka
1. Dewi,
Vivian Nany lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta; Salemba Medika
2. Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas ( Postpartum). Jakarta; TIM.
3. Veralls,
Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan
dalam kebidanan .Jakarta; EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar